Posted by: hajirikhusyuk | Disember 22, 2009

Tajali Allah

 

Dari Anta:

Tulisan saudara Anugerah.

Tajali  

Mengenai tajali Allah,  bisa saja kepada siapa saja. terutama pada rasul-rasul, nabi-nabi, dan wali-wali-Nya. atau kepada siapapun yang dikehendakiNya. Apabila Allah bertajalli pada hambanya yang Ia kasihi, maka tangan, kaki, mata, telinga, hati, dan seluruhnya yang ada diri si hamba adalah tangan dan kaki Allah swt. Banyak hadis yang menerangkan perkara  ini.

Penyaksian terhadap tajalli-nya Tuhan di dunia, menurut pendapat kalangan sufi, bisa saja terjadi. Tetapi bukan dengan mata kepala, melainkan mata hati yang memperolehi  Nur Mukasyafah. Dalam hal ini, yang perlu dicatat adalah penglihatan yang dimaksudkan, bukan melihat Kunhi Dzat-Nya (keadaan rupa, bentuk atau warna dari Dzat Tuhan), yang diistilahkan “bi ghairi kaifin wa hashrin wa dlarbin min mitsalin”. Tetapi pandangan syuhud (mata hati).

Dalam pandangan sufisme Jawa, yang diserap dari ajaran para Wali, sangat kental keyakinan bahwa Tuhan bertajalli kepada hamba-Nya yang dikehendakiNya. Karena itu,  disusunlah sebuah doa yang amat ampuh. Doa itu dibaca saat menjalankan tafakur. Pada zaman Panembahan Senopati Mataram, doa ini diajarkan untuk menjalankan lelaku. Dalam babad tercatat doa tajalli itu sebagai berikut:

Dalam berdo’a kepada Allah, kita boleh memakai bahasa apa saja yang dapat kita mengerti dan pahami karena Allah Maha Tahu bahasa makhluknya apa yang di langit dan di bumi, kecuali dalam shalat kita wajib memakai bahasa Arab. Hal ini tidak terlepas dari hadits Nabi SAW : “Shalatlah seperti engkau melihat shalatku”.

Jalan Tajalli

Untuk mencapai Tajalli, diperlukan  ketekunan.   Bukan hanya itu, jalan yang harus dilaluinya beberapa lembah dan jurang, perjuangan demi perjuangan, kesungguhan, lapar dan dahaga, yang diistilahkan jurang fana, fana-ul fana, fana fillah wa baqa billah. Teori lain mengistilahkan Takhali, Tahalli, berjalan terus sampai pada Tajalli.

Takhalli adalah pengosongan dari sifat-sifat tercela, kemudian menghiasi diri dengan sifat-sifat yang terpuji yang disebut Tahalli. Pengosongan pikiran dan hati dari segala macam persoalan duniawi dan menghiasinya hanya semata-mata ‘dzikrullah’ (melihat yang diingat). Pengosongan dalam arti ‘fana segala yang fana’ hati dan pikiran itu pun fana, lalu terasa kemanisan, keindahan yang tiada tara. Istilahnya ‘rasa yang tiada berasa’.

Segalanya menjadi jelas, nyata dan terbentang. Itulah ‘mukasyafah’ (pembukaan). Di situlah tajalli Ke-Esa-an, laksana Musa AS yang sedang pingsan, dan Gunung Thursina pun hancur berantakan. Saking nikmat dam indahnya, Musa AS. Tidak mampu untuk berbicara, mana Musa? Mana gunung? Mana Tuhan? Akhirnya seperti apa yang dikatakanoleh Syech Junaid “Hakikat Tauhid (sebanar-benarnya tauhid) tiada lagi tanya, kenapa dan bagaimana.”

Dialog

Kalau Allah sudah bertajalli, maka tidak sekedar tajalli. Tetapi terjadi proses dialog antara hamba dengan Dzat Tuhan. Pembicaraan Allah dengan makhluknya disebut wahyu, untuk para Nabi dan Rasul, dan Ilham bagi manusia biasa. Ilham tidak bisa dijadikan dasar hukum, karena sifatnya sangat pribadi (perlu dirujuk kepada Al Quran dan Hadis).

Wahyu Allah kepada Nabi dan Rasul ada dua macam, yaitu melalui perantaraan malaikat Jibril, yang disebut Al-Quran untuk Nabi Muhammad SAW, dan wahyu langsung ke hati Rasul, yang disebut hadis Qudsi (firman dari Allah dan redaksinya dari Rasulullah).

Sedangkan bisikan Tuhan pada hati manusia biasanya (wali), baik sebagai petunjuk atau perintah, disebut Ilham. Sifatnya pribadi, tidak untuk disiarkan pada umum. Karenanya tidak boleh diceritakan secara sembarangan, terkecuali kepada ahlinya (orang yang memahami), orang yang menggeluti dunia sufi dan memahaminya. Jika diucapkan secara sembarangan, bisa menimbulkan fitnah dan sangat membahayakan.

Allah bisa saja berbicara kepada makhluk-mahlukNya, karena bersifat Mutakalim (Yang Maha Berbicara). Jangankan kepada Nabi dan Rasul, lebah-lebah pun mendapat perintahNya. Membuat sarang dan memproduksi madu di bukit dan di hutan. Ibu Nabi Musa (Maryam) yang manusia biasa, juga diberi wahyu, yang isinya petunjuk untuk menghanyutkan bayi Musa ke sungai Nil.

Banyak kisah auliya’ (wali-wali Allah) yang berdialog dengan Allah. Salah satunya yang terkenal adalah Abu Yazid Al-Bistami. Dalam kitab Ihya’, Imam Ghazali menceritakan karomah kekasih Allah ini, yang bersumber dari Yahya bin Muadz.

Yahya berkata kepada Abu Yazid, “Wahai tuanku, tolong tuan ceritakan pada saya tentang apa saja.” Lalu beliau menjawab: “ Aku ingin ceritakan padamu apa yang kira-kira baik buatmu. Aku telah Allah masukkan ke lapisan yang terbawah, lalu ia kelilingkan aku ke alam Malakut yang terbawah itu, dan Ia perlihatkan kepadaku lapisan bumi dan apa saja pada bagian bawah. Kemudian Allah angkat dan masukkan aku ke orbit yang tinggi dan Ia kelilingkan aku di ketinggian (langit) dan Ia perlihatkan padaku surga-surga dan ‘Arasy. Kemudian diletakkan aku dihadapan-Nya, seraya berkata: “Mintalah kepada-Ku apa saja, Aku akan berikan untukmu.” Aku pun berdatang sembah; “Ya Tuhanku, apapun yang aku lihat sudah cukup sudah cukup baik untukku. Lalu Ia berkata: “Hai Abu Yazid, engkaulah hamba-Ku yang benar, engkau sembah Aku hanya semata-mata karena-Ku.

Tercatat cukup banyak dialog muhadasta (antara seorang hamba yang bukan Nabi atau Rasul) dengan Allah SWT. Sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Buchari dikatakan: “Dari ‘Ady ibni Hatim, beliau berkata, bahwa Nabi telah bersabda: “Seseorang kamu akan bercakap-cakap dengan Allah tanpa ada penterjemah dan dinding yang mendidinginya.”

Wassalam

Anugerah


Respon

  1. Diterangkan didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523. disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an sebanyak 2.696 tempat.

    Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang maha Esa itu bagi kita…?

    Allah, Zat yang maha esa, berpesan :

    “ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “

    Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku itu satu.

    Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.

    Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada 12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.

    Ma’na kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung ma’na dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling sempurna.

    ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.

    · Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tersisa 3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
    · Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan tersisa 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.
    Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
    · Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan tersisa 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.

    Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :

    Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.

    Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.

    Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :

    Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).

    Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.

    Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada akhlinya)

    Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.

    Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.

    Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).

    Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.

    Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.

    Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.

    Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.

    Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.

    Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fatekha, dan Suratul Fatekha itu akan terhimpun pada Basmallah, dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah). Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.

    Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.

    Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.

    Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
    LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.

    Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
    La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah).

    • salam alaika..

      makasih banyak atas komennya saudara Tahjud

      • salam alaika,,
        makasih sdr Tahjud,,
        nanti ana masukkan: Dari Anta.

    • mohon di sharekan

  2. salam alaika..

    saudara tahjud memaknai konstruksi Al-qur’an..,,

  3. Assalamu alaikum, saya mohon TN HAJI masukkan soalan saya di NAMA RAHSIA kedalam artikel SDR TAHJUD itu kerana relevannya dari segi asal muasal. Dan mohon diberi penjelasan sekali. Ampun dan terimakasih.

    • salam alaika,,

      insyaAllah.

  4. Salamun alaikum YA ULIL ALBAB, dengan ikhlasnya saya mohon agar kalian terus menyingkap TABIR-TABIR NYA YANG AGUNG agar sekalian umat dapat mengenal Kebesaran ZAT YG MAHA ESA. Beranilah demi NAMA NYA YG HUSNA.

    • salam alaika..

      bertaqwalah kepada Allah dimana sja kalian berada. sebab Allah meliputi segala sesuatu. bahkan didalam dirimu, apakah kamu tidak memperhatikan

    • salam alaika…

      kita harus bersaksi dengan Mata Hati kita Bahwa Allah itu ADA dan WUJUD

      • salam alaika,,
        ya,,, bersaksilah dengan melihat yang disaksi.

  5. Lanjutan teka teki:

    Adapun huruf TASYDID (bergigi tiga, aksara SIN terdiri dari tiga huruf Alif) di atas Tasydid adalagi satu huruf Alif. Ini lah awalannya Nama Rahasia
    ya itu = empat hurup,

    kalau sudah paham tolong jangan jangan lagi disebut atau ditulis di blog ini .
    simpan ah baik baik..jangan sampai dinyaringkan.

    salam laika ya syaidil awwalin
    tahjud

    • salam alaika,,
      ya,,,

      amanat perlu dijaga.

  6. Assalamu Alaikum Warahmatullah,

    Alhamdu Lillahi Robb Al ‘Alamiin.

    Segala puji-pujian bagi Zat Allah Yang Menciptakan dan Memiliki segala apa yang tercipta.

    Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un.

    Ku kembalikan sekalian urusan kepada Pemilik Nya yg Asal.

    Ampun dan terimakasih ….. Lillahi Ta’ala.

    • salam alaika..

      subhannallah.. Yang telah menciptakan langit dan bumi dan memuliakan manusia di alam ini.

  7. Kebenaran Hadis QUDSI:
    Hadits Qudsi berasal dari kata qudsi/suci yang berarti menyucikan ALLOH SWT. hadits Qudsi ialah hadits yang oleh Rasululloh SAW disandarkan kepada ALLOH SWT. Maksudnya Rasululloh SAW meriwayatkannya bahwa itu adalah kalam ALLOH SWT. Maka rasul menjadi perawi kalam ALLOH SWT ini dari lafal Nabi sendiri. Bila seseorang meriwayatkan hadits qudsi maka dia meriwayatkannya dari Rasululloh SAW dengan disandarkan kepada ALLOH SWT, dengan mengatakan:

    `Rasululloh SAW mengatakan mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya`,

    atau ia mengatakan:Man arafa napsahu Faqat Arafa rabbahu (hadis qudsi)

    `Rasululloh SAW mengatakan: ALLOH SWT telah berfirman atau berfirman ALLOH SWT .`

    Contoh yang pertama:

    `Dari Abu Hurairah Ra. Dari Rasululloh SAW mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya Azza Wa Jalla, tangan ALLOH SWT itu penuh, tidak dikurangi oleh nafkah, baik di waktu siang atau malam hari.`

    Contoh yang kedua:

    `Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasululloh SAW berkata: ` ALLOH SWT berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku.bila menyebut-KU di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-KU dikalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam kalangan orang banyak lebih dari itu.`

    Perbedaan Qur’an dengan hadits Qudsi
    Ada beberapa perbedaan antara Qur’an dengan hadits qudsi yang terpenting di antaranya ialah:

    a. Al-Qur’anul Karim adalah kalam ALLOH SWT yang diwahyukan kepada Rasululloh dengan lafalnya. Selain sebagai MUKJIZAT, Al Qur’an menantang orang2 arab (bahkan seluruh dunia) untuk membuat yang seperti Al Qur’an bahkan satu surah sekalipun (Al Israa’(17):88,“Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.). Sedang hadits qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula untuk mukjizat.

    b. Al- Qur’anul karim hanya dinisbahkan kepada ALLOH SWT, sehingga dikatakan: ALLOH SWT telah berfirman, sedang hadits qudsi terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada ALLOH SWT, sehingga nisbah hadits qudsi kepada ALLOH SWT itu merupakan nisbah yang dibuatkan. Maka dikatakan: `ALLOH SWT telah berfirman atau ALLOH SWT berfirman.` Dengan kata lain, Al Qur’an adalah tidak lang sung dari
    ALLOH SWT,Melewati Perantara Jibril As sementara hadits qudsi adalah firman ALLOH SWT yg Lansung disampaikan kepada Rasululloh SAW.

    c. Seluruh isi Qur’an dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya sudah mutlak. Sedang hadits-hadits qudsi kebanyakannya adalah khabar ahad, sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Ada kalanya hadits qudsi itu sahih, terkadang hasan (baik ) dan terkadang pula da`if (lemah). ***untuk mengetahui hadits lebih lengkap, bisa dibaca di sini, sedangkan untuk pembagian hadits bisa dibaca di sini.***

    d. Al-Qur’anul Karim dari ALLOH SWT, baik lafal maupun maknanya. Maka dia adalah wahyu, baik dalam lafal maupun maknanya. Sedang hadits qudsi maknanya saja yang dari ALLOH SWT, sedang lafalnya dari Rasululloh SAW. hadits qudsi ialah wahyu dalam makna tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu, menurut sebagian besar ahli hadits diperbolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja. Dengan kata lain, untuk Al Qur’an kita mesti kutip ayatnya sebelum memberikan penjelasan ttg makna. Sedangkan untuk hadits qudsi, kita bisa menyampaikan maknanya saja.

    e. Membaca Al-Qur’anul Karim merupakan ibadah, karena itu ia dibaca di dalam salat. `Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Qur`an itu`. Hal ini tertera jelas di QS. Al-Muzzammil(73):20,“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“

    • alhamdulillah,,
      makasih sdr tahjud.

  8. KE SUCIAN hadist qudsi

    Hadis Qudsi Adalah Perkataan Allah Langsung Kepada Nabi/atau perkataan sir/rahasia.tampa melewati jibril. Langsung dari /atau Bathin rasulullah yang ter sembunyi-
    allah dan hamba.haq kepada Ahlinya untuk dirawikan
    Hadis Qudsi menempati kedudukan paling istimewa setelah Al-Quran. Hampir tak ada bedanya dengan Al-Quran, hadis qudsi adalah ungkapan langsung atau sapaan Allah kepada hamba-Nya melalui lisan Nabi. Dalam hadis qudsi , Tuhan selalu menyatakan diri sebagai ?Aku? dan menyapa hamba-Nya sebagai ?Engkau?, sehingga hubungan ?Aku dan Engkau?terasa begitu akrab dan hangat. Jalinan keintiman ini, pada gilirannya, membuat hadis qudsi lebih bisa menguak berbagai rahasia sisi keilahian-Nya di satu sisi, dan rahasia kehidupan makhluk di sisi lain.
    Karena itu, wajarlah kalau kemudian hadis qudsi lebih banyak dijelaskan para sufi. Bahkan bisa dikatakan bahwa hadis qudsi merupakan sumber inspirasi terbesar mereka setelah Al-Quran. Mereka kerap mendasarkan ajaran-ajaran utama mereka pada hadis qudsi . Atas jasa mereka, berbagai makna yang tak terkira dari sapaan Ilahi itu bisa kita nikmati.
    Salah satu penjelasan alternative terhadap hadis qudsi yang jarang diungkap adalah penjelasan langsung (syarah) para perawinya. Di antara para perawi (ahli hadis) ada juga yang sekaligus ahli sufiatil muhqqikin, seperti Jalaluddin Al-Suyuthi, Zakaria Al-Anshari, Ibn Qayyim Al-Jauzi dan seterusnya. Bahkan, selain mendalam, penjelasan mereka memiliki dasar kekuatan yang jauh lebih tinggi: otoritas sanad (rangkaian perarwi hadis ) yang sampai kepada nabi SAW. Ialah qul haq walau kaanna murra= katakanlah yang haq sekaipun pahit
    Tatkala rasulullah Menyampaikan yang pahit2 katahuan sia A kapir si A munapik si A ber iman si A hasud si A murtad Bagai mana penerimaan pawaktu itu itu lah cap dirinya= pada kutika itu banyak yg memusuhi nabi ada yang mau membunuh dulu teman sekrang terpisah….apalagi sekarang.
    Tolong rekan sebenarnya hadist itu tdk ada yang lemah daib mashur yang lemah dan daib dan yang inkkar itu =orang 2 yang memahaminya saja yang ala qadri ukulihim tidak sampi memikirnya karena miskim akan ilmu nya .
    Rekan kalau mengambi posting tolong di lihat latar belakang ulama apa dia ulama puqaha atau ulama ul lisan atau ulama salap .ulama2 yang ini adalah ulama2 hasud yang tdk mengerti ilmu bathin. Ber iman nya hanya lisan saja bukan pil bathin. Ini adalah ulama yang memandang dengan sebelah mata termasuk gulongan A war ya itu =dajjal . mempinah tampa melihat mata kepala Yang menghasut aulia allah atau para aribillah
    Hati2 kalau kuwalat sama aulia Allah /sebab ilmu wal amaliah itu ihtisal kepada rasulullah sampai kepada Allah . tidak ada obatnya kuawalat sama auliaallah MATI TIDK BER IMAN mung ki apakah gongan2 a war itu .
    Ulalma yang menghasut aulia sebenarnya di berdoa untukmuslimin wal muslimat yang hidup dan yang madi .aulia wa sufitil mukqqikin. Doa haul jama doa ber jandi dan di al qur tidak sesuai doa sama ceramah menghasud mempitdah para sufi itu karenasifat iri dengki
    Bi cerahi orang tidak bias jaga hati …..ulama mta pencahrian./silah
    Kenapa jadi begitu karena kalau perang hawanafsu di tubuh manuasi
    Ada yang namanya Ba issil Hawa nafsu dorongan Hawanafsu dan ada Baissil Ilmi dorongan ilmu Kala terkuat nafsunya kalah ilmu yang di tuntunya. Kalau menang baissil ilmu syukur.

    Sebab masimemakai nafsu yang tidak di redai .seperti nafu amaraah, nafsu lawamah = ini nafsu yang tidak diredai allah.
    Terasa panas dingin apabila di tunjukan kebenaran .karena prang baissil waha nafsu dengan baissil ilmu

    Pakailah .nafsu =ummainnah, radiah ridwana, mardiah ,dan kamaliyah. Akinya selkli lagi ampun maaf ulama depaak Saudi Arabia ulapa poqaha bukan aulia atau bukan wali pahanya wahbi tidak ada mauled nabi/turunan bani umayah turunan raja bukan turunan halipaurrasidin malah turunan ahlil bait meng ungsi ke hadral maut umyah yang membunuh hasan husin cucu nya syaidu ambia rasullah massa allah.maaf rekan
    Jangan mudah tamakan isu2.itu islam yang lemah yang lemah adalah cahaya akal para ulama zahirnya saja yang lemah memaham hadist2 qudsi..=Na amaluna Walakum amalukum= amalku amalku jua amalmu amalmu juga.
    swalam
    alaika kuatkan lah iman jangan dengar
    suara sumbang org2 awam

    Salam yasyaidil ambiya
    tahjud

    • makasih sdr Tahjud,,

  9. salam hj,
    berbalik kita kpd tajuk.. iaitu tajalli..
    ramai yg berfaham apabila Allah bertajalli, menjadi dua..
    silakan hj..

    • salam alaika,,

      tiada perbezaan berlaku kepada Dzat selepas tajali,,
      dzat tetap seperti semula, tiada pertambahan dan
      tiada pengurangan.

      Dzat yang sekarang seperti dzat yang dahulu juga,

      ana bagi analogi untuk memudahkan kefahaman
      tentang tajali:

      Apabila anda berdiri di hadapan cermin (cermin besar yang nampak seluruh badan)
      ante akan nampak bayangan ante di dalamnya (satu bayangan),,

      nah,,

      sekarang retak seribukan cermin tersebut (jangan ada kepingan cermin yang tertanggal),,

      ketika ini, ante dapati wajah ante nan satu (di hadapan cermin),,,
      menjadi seribu wajah dalam cermin yang retak itu,,

      nahh,,,

      walaupun ante mempunyai seribu wajah di dalam cermin,,
      wajah ante yang satu di hadapan cermin tetap tidak berubah.

      semoga bermanfaat.

    • Salam alaikum

      Perumpamaan HAJIRIKHUSYUK amat baik untuk dibuat renungan bagi setiap hati. Pelbagai sifat yang tersifat didalam 1000 kepingan cermin yang mengandungi wajah-wajah itu. Asalnya satu, jadi seribu dalam satu itu jua.

  10. salam alaika..

    apakah Allah selalu bertajalli di setiap hamba-hambanya??

    • salam alaika,,

      sama ada ante sedar atau tidak,,

      allah telah sedia bertajali,,

      tetapi jika ante tidak menyedariya,,

      ante merasakan, seolah-olah ia tidak bertajali kepada ante.

  11. Salam alaika,
    pendapat saya segenap ruang dan detik itu adalah hasil tajalli Yang MAHA ESA sebagai dalil keberadaan NYA.
    Namun mungkin saja penyaksian begini hanya salah satu penyaksian yang tiada noktahnya. Tetapi disini lah saya i’tikaf sementara menunggu detik dan ruang yang berikut.

    • salam alaika,,

      ya,

      sekelian yang ada ini berasal dari dzatnya,,

      atau tajalinya.

      • salam alaika..

        apakah disetiap manusia, ada Allah jua?

      • salam alaika..

        apakah didalam diri manusia ada Allah?

    • Salam alaikum

      Ini saya copy paste penjelasan dari Sdr Tahjud (ada dalam artikel “Lafaz Allah) untuk saudaraku Anugerah:

      Siapa ALLAH? Siapa AKU?
      Apakah tujuan AKU diciptakan?
      Apakah benar ada Tuhan yang perlu disembah atau sebaliknya?

      Jawaban:

      Allah ada yang Zahir dan ada yang Bathin, maksudnya ada yang nampak, ada yang tersembunyi, contohnya: ghaib titik, alif yang nyata; titik tersembunyi di dalam alif; atau

      >>>>>>>>Ghaib Allah Hamba yang nyata, tetapi esa juga adanya, tampa bercampur, tampa bertempat.<<<<<<<<<<<

      Kelihatan dua nama tetapi satu (esa), yang nampak dinamakan Hamba dan yang tersembunyi (bathin) dinamakan Allah.

      1_ Tujuan Allah mencipta hambanya, sebanarnya Tuhan ingin menampakkan sifatnya di dunia, kalau tidak nampak siapa yang mengenal.
      2_ Allah ingin mengenal dirinya dan memuji dirinya yang zahir, yang paling duminan adalah Rasa.

      Berlakunya Sembah, atas kenal mengenal,

      yang dikenal puji memuji, yang dipuji, ya_saya, ya_kamu,

      itulah sebenarnya sembah.

      Semoga saudaraku dilindungi Allah SWT dari was-was. Amin.
      PS: KITA SEMUA DUDUK PADA NAMA DAN SIFAT NYA JUA. ZAT NYA ESA, MANA MUNGKIN KITA DUDUK DI LUAR. TIADA ISTILAH DI LUAR KERANA DIA MELIPUTI SEGALA APA YANG TERCIPTA.

      SEMOGA ADA MANFAAT.

      • KUN ALLAH
        Allah mencipta alam dengan KUN,dan binatang di laut dan di bumi.
        dan mahluk gaib lainnya dengan KUN .Tetati Allah menciptakan ADAM TIDAK DENGAN KUN Melalui anasar2 setelah api angin air tanah .di himpun Para malaikat
        lalu allah menerintah kan para malaikat : Wahai malaikat? Ciptakan Adam Seperti tupaku: setelah adam di bentuk seperti rupanya. ditupkan roh adam bersin .saja balik.. adan tdk hidup kemelut terjadi.
        allah berkata kepada malaikat.Wahai malaikat: INI Menjadi Rahasia ku sekarang
        Allah Bertajali penuh kepada adam Gaib di diri adam : pi ahsania takwin Sempurnalah kejadian adam ..kesimpulan Gaibnya diri kita di sulbi Adam lah titisan titik Zat itu memancarnya. sampai ke sulbi orang tua kita. hadirlah kita2
        Kesimpulan:
        1_zat allah Adalah perbendaharaan Yang ter sembunyi roh kita sekalian jadi kita semua ikut andil menciptakan Alam semestaini.sewaktu semua perbendaharaan mengucapkan KUN .
        2_Allah ingin mengenalkan per bendaharaannya,
        3_allah ingin melihat dirinya.
        4_Zat allah berubah nama : pertama zat ke dua Nurmuhammad ke tiga Adam.sebenarnya diajuga yang yang nampat maupun tersembunyi/bathin.
        Adapun:tajali
        Jadi tajali Allah kepada hamba:sesuai amanah nya.
        tajali Malaikat kepada alam yang diperindah allah sesuai perintahnya.
        tajali titik kepada kitab/ alif.untuk petunjuknya.
        salam laika

      • salam
        di dalam diri manusia memang ada Allah.
        Malahan setiap diri manusia dan segalanya di dalam Allah.

      • Sy msh tidak mengerti tujuan Allah menciptakan manusia, kalau Allah menciptakan manusia menurut penjelasan saudara ismailqbulloh hanya untuk supaya bisa mengenal diriNya atau menampakkan sifatnya di dunia,, kasihan betul manusia yg tidak mengerti utk bisa mengenal Tuhan atau mengenal dirinya,, sedangkan barang siapa yg tidak mengenal dirinya tidak akan mengenal Tuhannya,, sedangkan manusia yg tidak mengenal dan menyaksikkan Tuhannya di dunia sudah tentu tidak akan sampurna utk pulang ke akhirat,, akan bergentanyangan di dunia, sedangkan selama ini manusia tsb beranggapan bahwa dia sudah beribadah menurut agama syariat di dunia,, shalat 5 waktu,, puasa,, dan berhaji,, tapi tidak menerima hidayah utk dpt berjumpa dgn Tuhannya didunia,, bagaimana itu urusannya kalau sdh begitu saudara ismailqbuloh?? sedangkan
        seharusnya asal dari Allah kembali jg kpd Allah,, mohon
        penjelasannya, thanks…

      • Sifat itu nampak (muhammad) batin itu cahaya (nur) yg tidak pisah itu Nur…Muhammad (ismun jalala)

  12. salam alaika..

    makasih atas jawapannya saudara ismail

  13. Rahasia ini sbenarnya terkandung tersurat tersirat di dalam Tauhid.IMAN,ISLAM,TAUHID & MAKRIFAH,ketemu juga di dalam TAUHID.Tidak ada kesempurna Tajalli jika tidak ada kesempurnaan dalam kedudukan Tauhid kita.

    • salam alaika,,

      ante mahu berkonsi ilmu?

      sila berikan tulisannya.

  14. Salamun Alailka Yaa Habibullah
    Wa salamun alaikum Yaa Ibadallah

    Khabarkan kepada ku tentang kehidupan di dunia ini
    Tidaklah ia melainkan suatu ilusi yang nyata
    dan gurau-senda yang melalaikan jiwa

    Kenapa begitu kejadiannya Yaa Habib?
    Tidak lain dan tidak bukan melainkan ia suatu medan ujian bagi Allah menentukan siapa dikalangan hamba-hamba Nya yang ber-Ihsan didalam amalan mereka
    Kerna itu Sayyidul Mursaliin mengatakan yang paling bijaksana diantara kamu ialah mereka yang meninggalkan Ad-Dunya dan seterusnya membuat persiapan untuk mendiami Al-Aakhiroh

    Bagaimana aku bisa meninggalkan Ad-Dunya ini Yaa Abdillah?
    Carilah oleh mu Wasilah yang bisa menenteramkan hati kamu
    Ingatlah akan asal dan kesudahan mu
    Duduklah dengan Nabi mu dengan memperbanyakkan selawat ke atas nya kerna sekalian yang duduk dengan nya akan selamat
    Lihatlah kesudahan pada para Sahabat nya semua
    Kemudian kerahkan Aqal mu agar berlaku jujur pada pemerhatiannya
    Pastikan hati mu ikhlas didalam kehendak nya

    Bagaimana aku bisa mempersiapkan Al-Akhiroh ku Yaa Sayyidi?
    Kembalikanlah jiwa mu kepada Pencipta nya dengan istighfar kerna tatkala itu Dia kan mendakap mu dengan penuh kasih dan sayang
    Nafikan keberadaan Ad-Dunya mu kerna ia bukanlah sebab kamu diciptakan
    Ad-Dunya itu tidak lebih dari satu sandiwara yang palsu belaka… tetapi sempurna penciptaannya kerna ia menepati hukum yang telah ditentukan
    Benarkanlah hatimu kerna di situ lah kamu akan menemukan Al-Akhiroh mu

    Bukankah kamu sudah mengakui bahawasanya sekalian yang ada pada diri kamu itu adalah pinjaman semata-mata dari Zat Yang Maha Esa?
    Apakah kamu memiliki hati dan aqal kamu?
    Apakah kamu yang menciptakan penglihatan dan pendengaran kamu?
    Apakah kamu yang memiliki kekuatan kedua-dua tangan dan kaki kamu?
    Jika benar kamu lah pemiliknya, mengapa kamu menjadi buta dan tuli? Mengapa kamu menjadi lemah setelah diri mu itu dimamah usia?
    Khabarkan kepada ku jawaban nya wahai jiwa!
    Boleh kah kamu hidup tanpa mati, jika benar kamu lah pemilik segala apa yang ada pada diri kamu itu?

    Tinggalkan hawa nafsu mu dan kembalikan ruh mu kepada Pemilik nya yang sebenar dengan mengaku kedho’ifan dan kefaqiran mu itu
    Kamu tidak akan bisa berjumpa dengan kemenangan melainkan Dia yang memenangkan kamu
    Biarlah Dia saja yang membersihkan hati mu dengan Nur nya yang menerangi langit dan bumi
    Berlepaslah kamu dari sekalian khayalan dan angan-angan yang tercipta oleh kehendak hawa nafsu
    Janganlah kamu berkehendak barang apa pun melainkan ia kehendak Ilahi

    Dan perhatikanlah bahawasanya selagi kamu tidak meninggalkan Ad-Dunya kamu, selagi itulah keberadaan kamu itu didalam dosa yang nyata…

    Dan sesungguhnya… tiadalah berarti kehidupan kamu itu jika Al-Akhiroh tidak mendiami di hati kamu.

    • salam alaika,,

      makasih,, sdr Ismailsgbuluh

  15. Rahasia Huruf Al-Qur’an

    Rahasia huruf yang terkandung dalam Alquran, secara tegas Rasulullah tidak pernah menjelaskan rahasia ini. Hanya saja beliau mengisyaratkan bahwa di dalam Alquran itu jika diringkas, inti Alquran itu adanya dalam surat Al Fatihah sehingga disebut ummul qur’an, … kemudian oleh ulama sufi di kembangkan menjadi suatu ilmu dalam mencari hakikat huruf atau firman ….
    Mungkin cara yang ditempuh oleh para guru-guru sufi sering kali membuat bingung pengamat, sehingga mereka dianggap orang yang mengada-ada dalam beragama. Sebenarnya tidaklah demikian, … saya sendiri bukanlah penganut faham ajaran para sufi tentang rahasia huruf yang mereka kemukakan. Akan tetapi saya hanyalah orang yang mencoba mengerti methode yang di sampaikan sebagai pendekatan ilmu, … agar sang murid mudah memahami dalam arti hakikat. Bagi saya hal itu sah saja, karena di dalam memberikan pengertian arti tersembunyi sangatlah sulit, sehingga mereka mempunyai cara yang indah untuk memudahkan dalam memberikan arti rahasia ketuhanan dengan sederhana. Hal ini saya ungkapkan agar para pengamat tidaklah mencurigai ajaran para sufi ini.
    Mari kita fahami rahasia huruf ini dengan pengertian kita sekarang….
    Huruf adalah sebuah rumus yang pada mulanya tidak memiliki arti apa-apa, … kemudian tersusun menjadi sebuah kata dan susunan kata menjadi sebuah kalimat dari kalimat terkandung sebuah pengertian, … dan pengertian itu bukanlah sebuah kalimat !!
    Kalau kita perhatikan sebelum ada kesepakatan manusia mengenai rumusan huruf, huruf adalah sebuah artikulasi yang timbul dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan bunyi … kata ADUH !! AU !! bukan sebuah kalimat tetapi mengandung sebuah pengertian menunjukkan rasa sakit atau terkejut.
    Seandainya rumus-rumus itu tidak ada maka huruf, kata, kalimat pun tidak ada, … akan tetapi walaupun rumus-rumus huruf tidak ada, namun hakikat pengertian dalam diri manusia tetap ada. Anda akan menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu bahasa jiwa, yang tidak berhuruf, tidak bersuara, tidak bergambar. Maka benarlah jika demikian bahwa Alqur’an itu awalnya adalah bahasa wahyu (bahasa Allah) laa shautun wala harfun tidak berupa suara dan bukan berupa huruf yang di-translate kedalam bahasa manusia yaitu bahasa Arab !! Pada saat itu Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya. Bahasa Allah itu berupa ilham / wahyu, menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa orang itu dengan cepat. Dikehendaki dengan cepat, ialah dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimat-muqadimatnya, … seperti binatang lebah, ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi mereka mampu menangkap ajaran Allah ketika Allah menginstruksi-kan membuat rumah-rumahnya yang indah dan tersusun rapi dan cerdas !

    Pengertian itu tidak terdiri dari rangkaian huruf atau suara. seperti perasaan CINTA dan Perasaan RINDU dan perasaan ini tidak ada tertulis huruf C-I-N-T-A, … walaupun anda tidak menggunakan rangkaian huruf dan suara mengapa anda memahami rindu dan cinta itu, … akhirnya anda menterjemahkan kedalam bahasa manusia menjadi aku rindu, aku cinta …. Keadaan ini sangat jelas dan tidak bisa bercampur dengan perasaan lainnya. Cinta itu sangat jelas tempatnya bahkan anda mampu menceritakan dengan bahasa yang lugas. Inilah rahasia firman Allah yang akan diungkapkan oleh ulama sufi dalam bahasa yang indah dan dimengerti oleh murid-muridnya.
    Selanjutnya setelah anda mengerti akan uraian saya diatas maka marilah kita membahas maksud pertanyaan saudara mengenai rahasia huruf dalam Alqur’an.
    Alquran mengandung 6666 ayat, terhimpun dalam AL FATIHAH dan Al fatihah pula terhimpun dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM dan bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif, sedangkan ALIF terhimpun dalam BA’ dan pada Ba’ terhimpun pada titiknya. Pada titik inilah awal mula semua kejadian bentuk huruf….
    Hampir mudah sekarang kita memahami maksud rumusan diatas, karena kita tahu bahwa Al qur’an itu adalah firman Allah mengandung seluruh perintah dan larangannya, tata hukum dan sejarah bangsa-bangsa manusia, … pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam ummul qur’an (Al fatihah).
    Pada ummul qur’an menyimpulkan inti ajaran Alquran :
    Tentang masalah ketuhanan yaitu sifat af’al dan Dzat Allah…Dialah Allah yang memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia Dia lah tempat segalanya bergantung Karena Dia adalah penguasa alam semesta Kepada-Nya manusia memohon pertolongan dan petunjuk Demikianlah kesimpulan maksud ummul Qur’an, yaitu berserah dan menerima Allah serta bersandar kepada yang Maha menguasai alam dan diri manusia.
    Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf ba’ (dalam tata bahasa Arab sebagai ba’ sababiyah), artinya semua yang ada berasal dari huruf ba’ dengan sebab ismi (nama). Kalau di pisah bi- ismi- Allah (bismillah) semua yang ada karena sebab adanya Asma, pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat, ini terangkum dalam arti titik, karena titik baru bersifat Kun (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu. Karena kun-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis, garis menjadi bentuk atau wujud. Sedangkan dzat tidak berupa titik karena titik masih merupakan sifat dari pada DZAT !! artinya Kun Allah bukanlah DZAT, karena Kun (kalam / wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, bukan Dzat itu sendiri, … sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan, pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur Muhammad (cahaya terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya. Hal ini juga terurai dalam filsafat yang menunjukkan arti hidup, diurai dalam makna yang berbeda, akan tetapi mempunyai kandungan pengertian yang hampir mirip dengan uraian saya diatas.
    Seorang guru besar mengajarkan kepada anaknya hal berikut :

    Ambilkan aku buah pohon itu disana itu
    Sang murid menjawab, Ini dia yang mulia ….
    Belah dua-lah itu.
    Sudah terbelah, yang mulia
    Apakah yang kamu lihat ?
    Saya melihat biji yang amat kecil
    Belah dua-lah salah satu dari padanya
    Dia sudah terbelah, yang mulia
    Apakah yang kamu lihat didalamnya ?
    Tidak ada sesuatu apapun, yang mulia
    Sang guru berkata :

    Yang halus ialah unsur hidup
    Yang tak tampak olehmu
    Dari yang halus itulah sebenar yang ada
    Yang dari padanya sekalian ini terjadi
    Itulah hakikat yang sejati,
    Itulah hidup
    Itulah kamu ……
    Dari sebuah biji, terangkum ide-ide yang akan terjadi, … nanti akan ada sebuah akar yang menjulur, daun-daun yang hijau, batang yang kokoh serta buahnya yang ranum. Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat, yaitu hakikat hidup
    Syekh An Nafiri menguraikan masalah huruf ini dalam kitab Raaitullah (Aku telah Melihat Allah). Beliau dalam pembahasan masalah hakikat juga menggunakan ‘huruf’ sebagai lambang segala sesuatu tercipta untuk mengungkapkan bahwa dzat itu bukanlah sebuah apa yang bisa digambarkan, sebab segala sesuatu yang masih bisa digambarkan disebut dengan huruf.
    Huruf dirangkai menjadi perkataan, dari perkataan menjadi pendapatan, pendapatan bersama dengan perkataan akan menjadikan bilangan. Pendapatan disatukan dengan bilangan perkataan, dan bilangan perkataaan disatukan dengan bilangan pendapatan menimbulkan kekuatan magis, dan atas dasar hukum peringatan hal yang demikian adalah masuk dalam kekufuran. Hukum bilangan kata adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yang lain, hal mana membawa kepada kepiluan dan kecemasan, hal yang demikian adalah kemustahilan belaka dan menjadikan ketegangan dan keguncangan.
    Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af’al (perbuatan-perbuatan) adalah hijab belaka atas Dzat ilahiat. Karena sesungguhnya Dzat ilahiat itu tidak dapat menerima pembatas. Dzat ilahiyat itu berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Ilahiyat adalah urut-urutan yang menurun. Asma dengan Dzat Asmanya berdiri tanpa perbuatan, Asma dapat berbuat hanya dikarenakan Dzat Allah semata…dan sesungguhnya persoalannya berkisar bagaikan perkakas dan alat-alat dan huruf di dalam surga adalah merupakan alat-alat dan perkakas…..
    Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:
    Para sufi ingin memudahkan dalam pencaharian Tuhannya melalui firman dan ciptaannya….
    Secara berurutan terurai sebagai berikut …
    Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah), dan
    Alqur’an adalah ayat-ayat kauliyah …
    Semua alam semesta tergelar atas Asma Allah (bismillah)
    Asma terkandung kehendak …
    Kehendak terkandung dalam sifat…
    Sifat terkandung dalam Af’al
    Af’al terkandung pada Dzat
    Semua itu adalah hijab, karena asma, sifat, af’al bukanlah dzat itu sendiri … itulah yang dimaksud para sufi bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan hijab, … dan Dzat berada dibalik TITIK … dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, … untuk mengetahui Dzat Allah harus menyingkirkan huruf dan titik, karena itu adalah hijab !!
    Demikian semoga Allah membuka hati kita amin

    wassalam

    • salam alaika,,

      makasih,, sdr Anugerah.

  16. Assalamu alaika Yaa Rasulullah
    Wa salamun ibadallah

    Tunggangilah oleh mu huruf-huruf itu dengan mengucapkan Nama Nya Yang Agung
    Kerna Dia telah Melakarkan semua itu untuk mu
    Agar kamu dapat bersua Wajah dengan Nya

    Bukan keindahan titik yang menitik di atas dada mu
    Bukan carikan bentuk-bentuk yang menjadi kaguman hatimu
    Bukan suara-suara yang melagukannya yang mengasyikkan sanubari mu
    Bukan hiasan nya yang menghiasi gedung-gedung kebanggaan mu

    Hanyasanya kenalilah Zat yang Memegang Pena itu yang bertintakan Kalam Nya
    Itu yang Dia Dambakan dari mu
    Agar kamu kembali kepada Nya dalam keadaan mu yang Asal
    Tanpa titik
    Tanpa huruf
    Tanpa Carikan
    Tanpa Bentuk
    Tanpa Susunan
    Tanpa Laguan
    Tanpa Hiasan
    Tanpa Syarat….semata-mata kerana Nya!

    Inilah sandiwara Ilahi yang Agung
    Pementasannya indah dengan diwarnai oleh jiwa-jiwa yang menghayati peranan dan tujuan
    Sehingga syahdu hati-hati yang menyaksikan dan menjiwai karya Nya yang Agung

    Seusai pementasan itu, akan menerimalah anugerah dari Maha Agung
    akan jiwa-jiwa yang menjayakan karyaNya dengan ikhlas dan santun…mengikut ketentuan babak-babak yang telah ditentukan Nya jua

    Penyaksi-penyaksi yang menghayati karyaNya
    akan dianugerahi Nya dengan i’tibar-i’tibar yang berguna…. dari mithal-mithal yang digambarkan.
    Sekaliannya mendapat manfaat dari Karya yang Agung ini

    Namun ada yang tersalah tafsir
    Kerna melihat pada yang tersurat sahaja..yang tersirat tidak dipedulikan mereka
    Maka merugilah jiwa-jiwa mereka kerna tidak mendapat maqsud yang dicita.

    Demi Diri Karyawan Yang Agung ini
    Bahasa nya Latifah…halus-mulus
    Perhatikan karya Nya berulang kali
    Kerna mungkin saja pandangan mu yang pertama itu tidak dapat menangkap maqsud dan tujuan Nya.

    • terima kasih,,

      sdr Ismailsgbuluh,

      salm alaika.

  17. Salam alaika Ya Habibi

    Rahsia bukan menjadi rahsia lagi
    kerna yang zohir telah ghaib hilang ke mana
    kerna Yang Batin telah menjadi Nyata

    Sudah terang lagi bersuluh
    Sudah jumpa lagi tercari-cari
    Laqod Jaa Akum Rasulum Min Anfusikum…Telah datang Rasul dari Diri-Diri kamu..

    Kata Nya,”Bukan engkau yang melontar, malah Aku jua yang melontar….”
    Apakah masih kabur pandangan mata-mata kamu itu?

    Benarkah Yaa Robbi?
    Benarkah Engkau yang melontar di Jamrotul Aqobah?

    Sedarlah Insan!
    Kamu itu asal nya mati
    Lalu Aku hembuskan Ruh Ku kedalam jiwa mu
    Agar engkau dapat merasakan nikmat kembali mati semula ….

    Hadapkan wajah-wajah mu ke Hadhrot Ku
    Akan Aku singkapkan sekalian Tabir-Tabir Ku
    Agar engkau dapat meyaqini kewujudan mu itu..adalah KEWUJUDAN KU!

    AKU lah Zat Yang Ahad, Tiada sekutu bagi KU…barang apa pun!
    Kerna engkau itu ….
    Asal mu itu….
    Tidak bernafas.

    Akan AKU HIRUP sekalian nafas-nafas KU kembali
    agar dapat AKU menyempurnakan KEWUJUDAN MU YANG ESA jua.

    Bangkitlah kamu sekalian
    Bangkitlah kamu dari kuburan-kuburan yang kamu hiasi dengan kekufuran dan kesyirikan terhadap KU

    Bangkitlah hamba-hamba KU yang AKU kasihi sekaliannya..
    Akan KU ampunkan segala kesalahan mu itu
    Bukankah AKU telah menyatakan bahawasanya apabila engkau berbuat baik, sesungguhnya engkau berbuat baik kepada dirimu sendiri?

    HIDUPLAH kamu bersama KU
    dan AKU akan sempurnakan NI’MAT KU ke atas mu
    Sesungguhnya AKU tidak sekali-kali memungkiri JANJI-JANJI KU.

    • salam alaika,,

      makasih sdr Ismailsgbuluh,

      benar kata ante,,

      sudah terang lagi mau bersuluh.

  18. salam alaika..

    kemungkinan besar Allah bukan Tuhan semata,,.tetapi Tuhannya Tuhan.. sebab dibandingkan Tuhan-Tuhan yang lain hanya duduk..,,

    sedangkan Allah terus-menerus mengurus hamba-hambanya,, dan pada saat bernafas, Allah lah yang membantunya. pada saat kita berjalan,, Allahlah yang berjalan,, dan pada saat kita tidur, seluruh peredaran darah digerakkan olehnya, usus digerakkan olehnya, gelembung paru-paru yang berfungsi mengikat oksigen, Dialah yang menggerakannya.

    itu baru satu, belum lagi manusia-yang lain yang populasinya 6 milyar lebih, populasi Tumbuhan, Monyet,, Gajah,, Burung,, Awan,, alam semesta..

    Dialah Yang Menggerakkannya.
    semua bergerak serentak tanpa tertunda sedetikpun. dan itulah kekuasaannya.

    Dialah Maha sempurna..,, dan pada saat ini juga Allah selalu senantiasa sadar akan mengurus Hamba-hambanya..

    coba renungkan,,,..,,

    wassalam

    • salam alaika,, sdr anugerah,

      makasih,,

      ya,,

      mari kita renungkan bersama.

      • wa’ alaeykum salaam

        saudara Hajirikhusyuk

  19. Jemaah sekalian yang di mulyakan Allah..

    KUN ALLAH
    Allah mencipta alam dengan KUN,dan binatang di laut dan di bumi.
    dan mahluk gaib lainnya dengan KUN .Tetati Allah menciptakan ADAM TIDAK DENGAN KUN Melalui anasar2 setelah api angin air tanah .di himpun Para malaikat
    lalu allah menerintah kan para malaikat : Wahai malaikat? Ciptakan Adam Seperti Rupaku: setelah adam di bentuk seperti rupanya. ditupkan roh adam bersin saja.. adam tdk hidup kemelut terjadi.
    allah berkata kepada malaikat.Wahai malaikat: Aku ingin Rahasia di diri adamsekarang
    Allah Bertajali penuh kepada adam Gaib di diri adam,pi ahsania takwin Sempurnalah kejadian adam .Lalu Ber sujudlah para Malaikat kepada adam selaku halifah..hanya iblisyang tdk melihat rahasia alaah tersebut.kesimpulan Gaibnya diri kita di sulbi Adam.sulbi nuh ibrahim sampai sulbi abdullah. adapun titisan titik Zat itu memancarnya. sampai ke sulbi orang tua kita. hadirlah kita2 jadi sebenarnya di dunia kampung allah dilanjutkan,di akhirat /surgapun kampung allah yang kekal Abadi
    Kesimpulan:
    1_zat allah Adalah perbendaharaan Yang ter sembunyi roh kita sekalian jadi kita semua ikut andil menciptakan Alam semestaini.sewaktu semua perbendaharaan mengucapkan KUN .
    2_Allah ingin mengenalkan per bendaharaannya,
    3_allah ingin melihat dirinya.
    4_Zat allah berubah nama : pertama zat ke dua Nurmuhammad ke tiga Adam.sebenarnya diajuga yang yang nampat maupun tersembunyi/bathin.
    Adapun:tajali
    Jadi tajali Allah kepada hamba:sesuai amanah nya.
    tajali Malaikat kepada alam yang diperindah allah sesuai perintahnya.
    tajali titik kepada kitab/ alif.untuk petunjuknya.

    salam laika..

    • salam alaika,,

      sdr Tahjud nan mulia.

  20. Saya ingin mohon kebenaran untuk posting artikel saudara berkenaan Kalimah Allah di blog saya. Jazakallah.

    • salam,,

      silakan,,

  21. alhamdulillah.

  22. @ismailsgbuloh

    Allah ada yang Zahir dan ada yang Bathin, maksudnya ada yang nampak, ada yang tersembunyi, contohnya: ghaib titik, alif yang nyata; titik tersembunyi di dalam alif.

    Subhanallah, Maha Suci Allah Ta’ala dari anggapan yg demikian.

    Mas, zahir dan bathin itu bagi kita sbg makhluk. Artinya, selain kita punya zahir juga punya bathin. Mungkin yang anda maksud itu ya Zhahir dan Ya Bathin seperti tercantum di Asmaul Husna. Kalo iya, itu merupakan sifat Allah Ta’ala, bukan kita.

    Btw, Dia yng disebut Allah adalah Zat, Sifat dan Af’al. Jadi, Allah Ta’ala itu Esa baik dalam Zat, Sifat dan Af’al-Nya sekaligus.

    Last but not least, ingat salah satu dari 20 sifat wajib bagi Allah Ta’ala, yakni “MUKHALAFATUL LIL HAWADIS”, artinya Allah Ta’ala berbeda 100% dengan ciptaan-Nya. Itulah keistimewaan dan Keagungan ALLAH SWT., sebagaimana tercantum dalam QS. Asy-Syura: 11

    “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. “ (QS. Asy-Syura: 11)

    Pendeknya, Allah Ta’ala itu 100% tidak sama dengan makhluk.

    @tahjud

    Zat Allah berubah nama : pertama zat ke dua Nur Muhammad ke tiga Adam. Sebenarnya Dia juga yang yang nampak maupun tersembunyi/bathin.

    Pak, Zat itu KHUSUS HANYA untuk Allah Ta’ala bukan untuk yang lainnya. Adapun Nur Muhammad dan Nabi Adam A.S. bukan ismu (nama) Zat Allah Ta’ala lagi, tapi jelas-jelas nama makhluk, sama seperti saya, dan anda.

    Untuk lebih jelasnya coba baca artikel ini :

    Click to access PenciptaanNurMuhammad.pdf

  23. sy stuju dgn haq

  24. alkhamdulillah ya robb… ijin ikut memahamii… jazakillah bilkhoir…

  25. beruntunglah sesiapa yg mendapat pentejallian Allah taala sudah semestinya akan mendapat pencerahan yg luar biasa dan nikmat yg berpanjangan di masa hidupnya .

  26. salam alaika para syeikh …. allahuma sholi ala muhammaddin nurizzati wa sirissari fi sairil asmak’e wassifati wa ala ali hi wasabihi wassalam…..untuk lebih mudah lagi ana kata kan begini… Allah ghaib pada muhammad…muhammad ghoib pada adam dan adam itulah rahasia allah ta’ala yang menzahirkan segala gerak Nya….. dgn kata lain Alllah zahir pada muhammad… muhammad zahir pada adam…. maka Allah ta’ala yg empunya gerak ….. muhammad yg bergerak dan adam yang menzahir kan gerak……mudah mudahan akan memberi faham pada uhlul albab sekelian……

    • Salam Tuan Pengembara. Apa khabar?Yang Tuan khabarkan itu dari ilmu siapa?Ilmu Hasana ke? atau tak Hasana.Maaf Tuan .Terima kasih.Jumpa lagi.

    • terimakasih saudara Pengembara, lebih senang utk difahami…Alhamdulillah.

  27. alhamdulillah aku menemukan blok ini

  28. Subhanallah, Sy sangat terksan…. dgan blok ini…. para Ulama’ Skrang jarang menerangkan sperti ini…………… Makasih ya Akhi……..

  29. mantap,,,,,

  30. salam…..
    hebat tuan2 ne….

  31. Kajian-kajian yang sangat mendalam,sy sngt setuju itu tinggal kita pembuktiannya saja,tidak hanya teori-teori yang dibahas,,,,
    tolong sya tunjukan pada MURSYID nya,,,,dimana saya bisa mendapatkan
    Guru tuduh yang dapat menunjukan tata cara untuk mencapai hal tersbut?


Tinggalkan Jawapan kepada hajirikhusyuk Batal balasan

Kategori