Dari Anta
Tulisan Saudara Ismailsgbuluh
Kehidupan dunia
Salamun Alailka Yaa Habibullah
Wa salamun alaikum Yaa Ibadallah
Khabarkan kepada ku tentang kehidupan di dunia ini,
Tidaklah ia melainkan suatu ilusi yang nyata,
dan gurau-senda yang melalaikan jiwa.
Kenapa begitu kejadiannya Yaa Habib?
Tidak lain dan tidak bukan melainkan ia suatu medan ujian bagi Allah menentukan siapa di kalangan hamba-hamba Nya yang ber-Ihsan di dalam amalan mereka,
Kerna itu Sayyidul Mursaliin mengatakan yang paling bijaksana di antara kamu ialah mereka yang meninggalkan Ad-Dunya dan seterusnya membuat persiapan untuk mendiami Al-Aakhiroh (kembali kepada Allah, walaupun masih hidup di dunia ini).
Bagaimana aku bisa meninggalkan Ad-Dunya ini Yaa Abdillah?
Carilah oleh mu Wasilah yang bisa menenteramkan hati kamu,
Ingatlah akan asal dan kesudahan mu,
Duduklah dengan Nabi mu dengan memperbanyakkan selawat ke atas nya kerna sekalian yang duduk dengan nya akan selamat.
Lihatlah kesudahan pada para Sahabat nya semua,
Kemudian kerahkan Aqal mu agar berlaku jujur pada pemerhatiannya,
Pastikan hati mu ikhlas di dalam kehendak nya.
Bagaimana aku bisa mempersiapkan Al-Akhiroh ku Yaa Sayyidi?
Kembalikanlah jiwa mu kepada Pencipta nya dengan istighfar, kerna tatkala itu Dia kan mendakap mu dengan penuh kasih dan sayang,
Nafikan keberadaan Ad-Dunya mu kerna ia bukanlah sebab kamu diciptakan,
Ad-Dunya itu tidak lebih dari satu sandiwara yang palsu belaka… tetapi sempurna penciptaannya kerna ia menepati hukum yang telah ditentukan,
Benarkanlah hatimu kerna di situ lah kamu akan menemukan Al-Akhiroh mu (Allah).
Bukankah kamu sudah mengakui bahawasanya sekalian yang ada pada diri kamu itu adalah pinjaman semata-mata dari Zat Yang Maha Esa?
Apakah kamu memiliki hati dan aqal kamu?
Apakah kamu yang menciptakan penglihatan dan pendengaran kamu?
Apakah kamu yang memiliki kekuatan kedua-dua tangan dan kaki kamu?
Jika benar kamu lah pemiliknya, mengapa kamu menjadi buta dan tuli? Mengapa kamu menjadi lemah setelah diri mu itu dimamah usia?
Khabarkan kepada ku jawaban nya wahai jiwa!
Boleh kah kamu hidup tanpa mati, jika benar kamu lah pemilik segala apa yang ada pada diri kamu itu?
Tinggalkan hawa nafsu mu dan kembalikan ruh mu kepada Pemilik nya yang sebenar dengan mengaku kedho’ifan dan kefaqiran mu itu,
Kamu tidak akan bisa berjumpa dengan kemenangan melainkan Dia yang memenangkan kamu,
Biarlah Dia saja yang membersihkan hati mu dengan Nur nya yang menerangi langit dan bumi,
Berlepaslah kamu dari sekalian khayalan dan angan-angan yang tercipta oleh kehendak hawa nafsu,
Janganlah kamu berkehendak barang apa pun melainkan ia kehendak Ilahi.
Dan perhatikanlah bahawasanya selagi kamu tidak meninggalkan Ad-Dunya kamu, selagi itulah keberadaan kamu itu didalam dosa yang nyata…
Dan sesungguhnya… tiadalah berarti kehidupan kamu itu jika Al-Akhiroh (Allah) tidak mendiami di hati kamu.
(Hajirikhusyuk: Hendak pulang ke kampung akhirat (bertemu Allah) tidak perlu tunggu mati, pertemuan itu seharusnya dilakukan di dunia ini juga dengan jalan “mati sebelum mati” atau ” Titik ghaib, maka nyatalah Alif, atau, Ghaib Hamba, maka timbullah Dia).
Salam,
Ismailsgbuluh.
salam alaika..
ilusi belaka dunia ini,,,..
By: Anugerah on Disember 26, 2009
at 5:33 am
salam alaika,,
walaupun ilusi atau sandiwara,,
tapi perlu bertemu dengannya.
By: hajirikhusyuk on Disember 26, 2009
at 12:06 pm
salam alaika..
dengan mata hati kita bertemunya
By: Anugerah on Disember 27, 2009
at 1:41 am
salam alika,,
ya,,
dengan mata hati kita melihat
dzatnya secara terus,,
tanpa perantara,,
inilah fana,, atau tauhid rububiyah,,
selepas itu,
teruskan perjalanan ke makam baqa,,
tauhid uluhiyah,, baqa,,
penyaksian tajali ilahi.
di sinilah letaknya kesempurnaan.
By: hajirikhusyuk on Disember 27, 2009
at 1:49 am
Salamun alaikum…saya sambung bicara HAJIRIKHUSYUK..
….dan didalam ilusi itu tersirat Kebenaran…setelah melihat akan Dia dengan Basiroh Matahati. Maka tercengang-cengang lah Ia tatkala menyaksikan jutaan lapisan-lapisan cahaya atas cahaya. Lalu menunduk merafaq munajah Ilahi kerna ketakutan…dadanya bergoncang-goncang mengejar hirupan nafas-nafas baru yang masuk kedalam segenap saraf…sehingga larut dek Keagungan dan Keperkasaan Yang Mendatang…hatta Sebati dalam YANG DIPANDANG…
… sila sambung
By: ismailsgbuloh on Disember 26, 2009
at 2:07 pm
salam alaika,,
teruskan lagi ke makam,,
timbul titik,,
alif pun ghaib.
By: hajirikhusyuk on Disember 27, 2009
at 1:53 am
Niat Yang Syah :
1-Niat hurupiah ialah :
Menghandirkan zat shalat dulu sedikit sebelum takbiratl ikhram. Zat shalat ialah Qalbu atau hati.
Dasar hukumnya hadits Nabi
“LA SHALATAN ILLA BIHUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak syah shalat kalau tidak hadir Qalbu / hatinya.
Niat Hurupiah ini ada 3 yaitu :
1. Dani yaitu Roh Tabi’i
2. Usto’ yaitu Roh ‘Idafi
3. Kasui yaitu Roh Rohani yang lebih tinggi dari Dani dan Usto’
2- Niat Kamalia yaitu :
Niat para Nabi / Wali artinya mulailah Niat yang syah itu dari huruf Alif Allah dan diakhiri dengan Allahu Akbar. Roh Rabbani.Alif Allah ialah Qalbu.
Jadi berdasarkan Niat tersebut diatas yang shalat itu sebenarnya Roh kita,maka Niatnya juga harus Niat Roh yaitu Buka hakekat,Menyamakan alam.
Roh / nyawa berasal dari Allah,kembali kepada Allah
Badan / Jasad berasal dari tanah kembali ketanah.
Pertanyaannya : Bagaimana caranya buka hakekat ?
Belajar pada orang yang ahli dibidangnya,karena tidak bisa dijelaskan pada tulisan ini.
Dalil yang mendukung 2 Niat yang syah :
1. Awwaluddin Ma’rifatullah artinya : Awal agama mengenal Allah (Hadits Qudsi)
2. Layasul shalat illa bin ma’rifat artinya :Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah (Hadits Qudsi)
3. La shalatan Bi Huduril Qalbi artinya :Tidak syah shalatnya kalau tidak hadir hatinya atau Qalbunya.(Hadits Qudsi)
4. W Qalbi Mu’minin Baitullah artinya : Jiwa (hati) orang Mu’min itu rumah Allah (Hadits Qudsi)
5. Wafi ampusikum afala tubsirun artinya : Aku ada didalam jiwamu (hatimu) mengapa kamu tidak melihat (QS.ZARIAT 21).
6. Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhan-nya.(Hadits Qudsi)
7. Lat5ak budu Rabbana lam yarah artinya : Aku (Saidina Ali) tidak menyembah Allah bila aku tidak melihatnya. (Hadits Qudsi)
8. Wakulu man Birairi Ilmin Ya’malu akmaluhu Mardudatun Latak balu artinya : Setiap orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak,tidak diterima (Hadits Qudsi)
9. Fas’alu ahlaz zikri inkuntum latak lamun artinya : Bertanyalah kepada orang mempunyai pengetahuan (ilmu) atau pada ahlinya jika kamu tidak mengerti/tidak mengetahui.(QS.AN-Nahl 43)
10. Dan seterusnya………banyak lagi dalil-dalil yang mendukung 2 Niat yang syah tersebut diatas.
Nabi Bersabda :
Bismillahirahman Nirrahim
“INNA AURAMA YANJURU MIN AKMALIHIS SHALAT PA’IN ZAJAT LAHU NUJIRA FISA IRI AKHMALIHI WAINLAM TAJUD LAHU YANJURU FISAI IN MIN AKHMALIHI BAKDA”
Artinya : Sesungguhnya yang mula-mula dilihat oleh Allah dari amal perbuatan dari anak manusia adalah shalatnya.
Apa bila shalatnya sempurna maka diterimalah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain.
Jika shalatnya tidak sempurna maka ditolaklah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain. (HR,Al-Hakim).
“YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WAYA TUSALLUUN “
Artinya : Akan datang kepada manusia suatu zaman ,banyak yang shalat padahal sebenarnya mereka tidak Shalat (HR.Ahmad).
PAWAILUL LIL MUSALLIN……..Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat.
ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN
…….(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS>Al-Maun 4,5)
QAD AFLAHA MAN TAJAKKA, WAJA KARAS MARABBIHI FASHALLAH
Artinya :Sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang selalu mensucikan dirinya (jiwanya).
Dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia shalat.(AL-A’LQA 14,15).
MANUSIA
Tatkala manusia dilahirkan kedunia, Bayi itu menangis dan tangisan tersebut mengandung makna sebagai berikut :
1. Tangisan pertama manusia itu merasa berat bebannya karena harus menanggung Rahasia Allah (Nyawa/ Roh).
2. Tangisan kedua manusia merasa gembira karena telah dilahirkan kedunia dan menjadi mahluk yang termulia.
Bayi yang berumur satu hari membawa kalimah pikun ( ) dan ketika Bayi mulai ketawa Ahmad Namanya.
Kemudian masa genggaman tangan mulai terbuka Muhammad Namanya ( ) sampai akil Baliqh,namanya muhammad
Dan pada masa akil Baliqh inilah segala perintah Allah wajib baginya.
Manusia atau Insan terdiri dari :
1. Jasmani atau Jasad Kasar
2. Rohani atau Jasad Halus
Jasmani atau Jasad kasar ini dinamakan Muhammad.
Sedangkan Rohani atau Jasad Halus dinamakan diri Bhatin atau Roh atau diri Rahasia Allah.
Tanpa diri bhatin atau Roh manusia itu disebut mayat.
Jadi yang dinamakan manusia itu karena dia menanggung Rahasia Allah (nyawa/Roh).
Karena manusia menanggung Rahasia Allah (diri Bhatin/Nyawa/Roh)maka manusia harusberusaha mengenal dirinya yaitu diri yang sebenar-benarnya diri dan dengan mengenal dirinya manusia akan mengenal Tuhannya,Sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT yaitu tatkala berpisah antara Roh/Nyawa dengan Jasadnya.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga Rahasia Allah (Nyawa/Roh) yaitu diri yang sebenar-benarnya diri.
Sehingga sembahyang itu bukan berarti menyembah,tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita tiu hany6alah diri Allah semata .
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung Rahasia Allah SWT.dan tiada sesuatu pada diri kita hanya Rahasia Allah semata,serta tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.
Fiaman Allah Dalam Al-Qur’an Surat AL-AHZAB 72
“INNA ‘ARADNAL AMANATA ‘ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL. FA ABAINA ANYAH MIL NAHA WA’ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU”
Artinya : “Sesungguhnya kami (Allah) lelah menawarkan suatu amanat kepada langit, Bumi, dan Gunung-gunung tapi mereka enggan menerimanya (Memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”.
Dan karena Firman Allah inilah kita mengucap
“ASHADU ALLAA ILAA HA ILALLAH, WA ASHADU ANNA MUHAMMAD DARRASULULLAH”.
Artinya :Kita bersaksi dengan diri kita sendiri,bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya Allah SWT. Semata, dan tubuh zahir kita (Muhammad) sebagai tempat menangggung Rahasia Allah.
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD WA’ALA ALI SYIDINA MUHAMMAD. KAMA SALAITA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM,WABARIK ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD,WA’ALA SYAIDINA MUHAMMAD,KAMA BARAKTA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM.FIL ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID.
Dasar Hukumnya.
AL-QUR’AN Surat AL-ZARIYAT 21.
WA FII ANFUSIKUM AFA LAA TUBSHIRUUN.
Artinya : “Aku (Allah) ada pada dirimu (Jiwamu) mengapa kamu tidak memperhatikan.(tidak melihat).
WALIL LAHIL ASMA’UL HUSNA FAD ‘UHU BIHA.
Artinya : “Hanya milik Allah Asma’ul Husna,maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu (QS.AL-ARAF 180).
INNAMA YATAZAK KARU ULUL-ALBAB
Artinya : “ Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran ini.
(QS.AR-RADU 19).
ALLAZINA YUFUNA BI’AHDILLAHI WALA YAN QUDUNAL MISAQ
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji.(QS.AR-RADU 20).
By: tahjud on Disember 26, 2009
at 1:47 pm
Salam alaika
Maa syaa Allah … teruskan lagi …. trimass
By: ismailsgbuloh on Disember 26, 2009
at 2:11 pm
“Sehingga sembahyang itu bukan berarti menyembah,tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita tiu hanyalah diri Allah semata”
ILUSI SUDAH MENJADI KENYATAAN ..
DALIL KEMBALI MENJADI MADLUL ..
…didalam kitaran alami.
By: ismailsgbuloh on Disember 26, 2009
at 2:54 pm
salam alaika,,
ya,,
non-dualiti.
By: hajirikhusyuk on Disember 27, 2009
at 1:57 am
salam
kita sering meletakan prkataan pinjaman kpd sesuatu dari Allah
sedangkan yg diketahui tiada yg lain hanya Allah ..
Seperti kita beri brg pd diri sendiri..
Atau kita dh biasa ckp berlapik…. Minta huraian…
By: razuan on Januari 1, 2012
at 3:11 am
Kejauhan itu lupa hati.
Kedekatan itu ingat hati.
Kejauhan itu hijab (tertutup).
Kedekatan itu kasyaf (terbuka).
Hijab itu gelap, Kasyaf itu Nur.
Gelap itu jahil, Nur itu Ma’rifat.
Rasulullah SAW bersabda: “Firman Allah Ta’ala, aku ini sebagaimana yang disangka oleh hambaku, Aku bersama dia apabila ia ingat kepadaKu, apabila ia mengingatKu dalam dirinya, Akupun ingat padanya dalam diriKu, dan apabila ia mengingatKu dalam ruang yang luas, aku pun ingat padanya dalam ruang yang lebih baik.” (Hadis Qudtsi diriwayatkan oleh Bukhari). “Guru Sufi berkata: “Hatimu sekarang bersama Tuhanmu dan Tuhanmu bersama engkau, tidak jauh dari engkau, Ia mendekatkan engkau kepadaNya, dan mengenalkan engkau denganNya.”
Orang yang menjalankan Thariqat-dzikir secara sungguh- sungguh tidak mempunyai rasa khawatir dalam menjalani hidup, tidak waswas dalam menjalankan sesuatu kebenaran, dan tidak berprasangka buruk terhadap orang lain. Hati mereka tenang, jiwa mereka tenteram. Firman Allah SWT: “… (yaitu) orang-orang yang beriman dan dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang” (Ar-Ra’d 28). Dengan menjalankan Thariqat-dzikir dan latihan-latihan Thariqat, kaum Sufi merasakan kelezatan ibadah, merasakan makna- makna Qur’an yang mulia, dan Sunnah yang suci, yang belum tentu dapat dirasakan oleh orang-orang lainnya.
Sampai di tingkat tertentu orang yang ber-thariqat-dzikir merasakan seluruh alam dan dirinya hancur lebur masuk ke dalam Allah SWT. Pada saat ini orang tersebut berada dalam tingkat yang fana. Firman allah dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rahman ayat 26-27: “Semua yang ada akan fana binasa, yang kekal adalah Tuhan sendiri yang Besar dan Maha Mulia.”
Dzikrullah itu dapat mengangkat seorang hamba yang mu’min dari bumi syahwat ke langit ma’rifat. Rasulullah SAW bersabda “Tidak ada seorangpun yang berkata Laa Ilaaha Illallah secara ikhlas dalam hatinya, kecuali Tuhan membukakan pintu langit sehingga ia bisa meninjau arasy.” Guru Sufi mengatakan: “dalam asma yang tertinggi, orang dapat meningkat ke langit (mencapai martabat yang tinggi).”
By: tahjud on Disember 26, 2009
at 3:41 pm
salam alaika,,
makasih sdr Tahjud nan mulia,,
agar ante sentiasa mendapat barakah allah.
By: hajirikhusyuk on Disember 27, 2009
at 1:59 am
Assalamu Alaika Yaa Nuurun Qolbi
Wajah mu tak ku kenal
namun hatimu milikku
Suara mu tak pernah ku dengar
namun getaran kalam mu menusuk jiwaku
Kehangatan sosok tubuh mu tak pernah ku rasakan
namun kehadiranmu mencairkan kedinginan hatiku
Hiba menyentap segenap sendi…tatkala kau pergi
Kapankah kau kembali?
By: ismailsgbuloh on Disember 26, 2009
at 6:04 pm
salam alaika,,
wajah ku nyata bak bulan purnama,
suaraku merdu bak buluh perindu,
kehangatan tubuhku, melebihi kenikmatan bidadari,
aku tak pernah pergi,,
kerana aku adalah engkau,,
dan engkau adalah aku.
By: hajirikhusyuk on Disember 27, 2009
at 2:05 am
Assalamu Alaika Yaa Ruuhul Amin
Telah dipersembahkan kepada ku akan jiwa Sang Tabib agar aku terbilang dikalangan Si Sakit
Aku menolak dengan santun….
Telah dipersembahkan kepada ku akan jubbah milik Sang Qorun agar aku dimuliakan dikalangan Si Kaya
Aku menolak dengan santun …
Telah dipersembahkan kepada ku akan ketangkasan Sang Tuah agar aku digeruni dikalangan Si Pendekar
Aku menolak dengan santun …
Telah dipersembahkan kepada ku akan Sang Bidadari agar aku dikagumi dikalangan Si Jaka
Aku menolak dengan santun …
Lantas, apa mau mu … aku bertanya?
Jauh ku kembara mencari apa mau ku
sehingga ke langit ku jejakkan kakiku yang luka ini
namun tidak ku temukan jua
Ternyata… dengan taqdir Ilahi
dikala fajar bakal menyinsing
bagai sinonim dengan kedatangan cahaya
aku menemukannya!
Aahhhhh….
Telah ku tatap nama nya di langit lama dahulu …tetapi tiada ku mengerti
Telah ku sua beberapa kali ….tetapi tiada ku kenal
Nama mu bersulamkan emas nan berkilau-kilauan
Sosok mu mulus keperak-perakan
Yaaaa… telah ku temukan apa mau ku
Alhamdulillah.
By: ismailsgbuloh on Disember 26, 2009
at 8:15 pm
salam alaika,,
telah kah kau,,
temui aku,,
dalam rupa,,
pemuda nan tampan???
By: hajirikhusyuk on Disember 27, 2009
at 2:12 am
salam alaik
apa maksud dari semua itu tuan haji?
By: Anugerah on Disember 28, 2009
at 3:29 am
salam alaika,,
maksudnya ante jangan sampai berhenti di sini sahaja,,
walaupun ini makam tauhid yang tertinggi,,
tetapi ini bukanlah makam kesempurnaan,,
contohilah rasulullah,, baginda setelah sampai ke makam ini,, baginda turun ke makam kesempurnaan,, makam baqa,,
makam yang ante sampai sekarang,, kalau mengikut tahapan nafsu,, nafsu radiah,, ada dua lagi peringkat nafsu di atasnya untuk mencapai kesempurnaan,, iaitu nafsu mardiah dan kamaliah,,
teruskan perjalanan ke nafsu kamiliah,, makam insanul kamil.
semoga bermanfaat.
By: hajirikhusyuk on Disember 28, 2009
at 6:32 am
Salam Alaika Yaa Ayyuhal Kariim,
Khabarkan kepadaku wahai Pemuda Nan Tampan
Mengapa datangmu terpisah-pisah jua adanya
Namamu nan Agung menghiasi dan menetapi langitku
Sedangkan sosok mu nan dibumi menghindari dariku?
Terpukau dengan cahaya kehadiran Nan Mulia di lelangit Obama
Tersentak pada pandangan diri mu di bumi Malaya
Ribuan batu ku jejaki mu
tiada belukar yang tidak ku selongkari
tiada lautan yang tidak ku selami
tiada awan yang tidak ku telusuri
Walaupun keringat dan hujan membasahi dahiku
Walaupun derita jiwa ku tanggung sendiri-sendiri
Walaupun hampir tergadai jiwa dan raga
Tetap saja ku dambakan petunjuk dari mu Yaa Robbi
Saban hari ku masyhurkan apa mau ku
Tibalah saatnya…ku tanyakan apa mau mu
Khabarkanlah….
Khabarkanlah….
Khabarkanlah kepadaku Yaa Robbi….
Khabarkanlah kepadaku wahai Pemuda Nan Tampan…
Apa mau mu? Apa ada salah ku?
By: ismailsgbuloh on Disember 27, 2009
at 5:08 am
salam alaika,,
bacalah komen ana di atas.
semoga bermanfaat.
By: hajirikhusyuk on Disember 28, 2009
at 6:36 am
Salam alaika Hajirikhusyuk,
Terimakasih, semoga anda ditambah NikmatNya, Amin.
By: ismailsgbuloh on Disember 29, 2009
at 9:17 am
salam
pemuda nan tampan sukar di cari kecuali di perlihat kan wajahnya.
Badannya ada di merata alam termasuk didiri sendiri.
Sukar utk mncari bagi yg tk mngerti sebab hati masih dibumi.
Panjatlah diri dan naiklah ke arasy .
Hati pemuda ilahi sentiasa menanti utk diprkenalkan diri sejati agar pandangan pd pemuda sejati luas tk bertepi…
By: razuan on Januari 1, 2012
at 3:20 pm