Posted by: hajirikhusyuk | Disember 27, 2009

Hadis Qudsi

Dari Anta

Tulisan Saudara Tahjud

KEBENARAN  Hadis Qudsi


Hadits Qudsi berasal dari kata qudsi/suci yang berarti menyucikan ALLAH SWT. Hadits Qudsi ialah hadits yang oleh Rasululloh SAW disandarkan kepada ALLAH SWT. Maksudnya Rasululloh SAW meriwayatkannya bahwa itu adalah kalam ALLAH SWT. Maka rasul menjadi perawi kalam ALLAH SWT ini dari lafal Nabi sendiri. Bila seseorang meriwayatkan hadits qudsi maka dia meriwayatkannya dari Rasululloh SAW dengan disandarkan kepada ALLAH SWT, dengan mengatakan:

`Rasululloh SAW mengatakan mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya`, atau ia mengatakan:Man arafa napsahu Faqat Arafa rabbahu (hadis qudsi)

`Rasululloh SAW mengatakan: ALLAH SWT telah berfirman atau berfirman ALLAH SWT .`

Contoh yang pertama:

`Dari Abu Hurairah Ra. Dari Rasululloh SAW mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya Azza Wa Jalla, tangan ALLOH SWT itu penuh, tidak dikurangi oleh nafkah, baik di waktu siang atau malam hari.`

Contoh yang kedua:

`Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasululloh SAW berkata: ` ALLAH SWT berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku.bila menyebut-KU di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-KU dikalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam kalangan orang banyak lebih dari itu.`

Perbedaan Qur’an dengan hadits Qudsi.
Ada beberapa perbedaan antara Qur’an dengan hadits qudsi yang terpenting di antaranya ialah:

a.         Al-Qur’anul Karim adalah kalam ALLAH SWT yang diwahyukan kepada Rasululloh dengan lafalnya. Selain sebagai MUKJIZAT, Al Qur’an menantang orang-orang  Arab (bahkan seluruh dunia) untuk membuat yang seperti Al Qur’an bahkan satu surah sekalipun (Al Israa’(17):88,“Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.). Sedang hadits qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula untuk mukjizat.

b.         Al- Qur’anul Karim hanya dinisbahkan kepada ALLAH SWT, sehingga dikatakan: ALLAH SWT telah berfirman, sedang hadits qudsi terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada ALLAH SWT, sehingga nisbah hadits qudsi kepada ALLAH SWT itu merupakan nisbah yang dibuatkan. Maka dikatakan: `ALLAH SWT telah berfirman atau ALLAH SWT berfirman.` Dengan kata lain, Al Qur’an adalah tidak lang sung dari ALLAH SWT, tetapi melewati Perantara Jibril As,  sementara hadits qudsi adalah firman ALLAH SWT yang lansung disampaikan kepada Rasululloh SAW.

c.         Seluruh isi Qur’an dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya sudah mutlak. Sedang hadits-hadits qudsi kebanyakannya adalah khabar ahad, sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Ada kalanya hadits qudsi itu sahih, terkadang hasan (baik ) dan terkadang pula da`if (lemah).

d.         Al-Qur’anul Karim dari ALLAH SWT, baik lafal maupun maknanya. Maka dia adalah wahyu, baik dalam lafal maupun maknanya. Sedang hadits qudsi maknanya saja yang dari ALLAH SWT, sedang lafalnya dari Rasululloh SAW.  Hadits qudsi ialah wahyu dalam makna, tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu, menurut sebagian besar ahli hadits diperbolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja. Dengan kata lain, untuk Al Qur’an kita mesti kutip ayatnya sebelum memberikan penjelasan tentang  makna. Sedangkan untuk hadits qudsi,  kita bisa menyampaikan maknanya saja.

e.         Membaca Al-Qur’anul Karim merupakan ibadah, karena itu ia dibaca di dalam salat. `Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Qur`an itu`. Hal ini tertera jelas di QS. Al-Muzzammil(73):20,“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“

KESUCIAN Hadist Qudsi


Hadis Qudsi adalah perkataan Allah langsung Kepada Nabi/atau perkataan sir/rahasia, tampa melewati jibril. Langsung dari  atau bathin Rasulullah yang tersembunyi-
(Allah dan hamba.haq kepada Ahlinya untuk dirawikan).

Hadis Qudsi menempati kedudukan paling istimewa setelah Al-Quran. Hampir tak ada bedanya dengan Al-Quran, hadis qudsi adalah ungkapan langsung atau sapaan Allah kepada hamba-Nya melalui lisan Nabi. Dalam hadis qudsi , Tuhan selalu menyatakan diri sebagai “Aku”  dan menyapa hamba-Nya sebagai “Engkau”, sehingga hubungan “Aku dan Engkau” terasa begitu akrab dan hangat. Jalinan keintiman ini, pada gilirannya, membuat hadis qudsi lebih bisa menguak berbagai rahasia sisi keilahian-Nya di satu sisi, dan rahasia kehidupan makhluk di sisi lain.

Karena itu, wajarlah kalau kemudian hadis qudsi lebih banyak dijelaskan para sufi. Bahkan bisa dikatakan bahwa hadis qudsi merupakan sumber inspirasi terbesar mereka setelah Al-Quran. Mereka kerap mendasarkan ajaran-ajaran utama mereka pada hadis qudsi . Atas jasa mereka, berbagai makna yang tak terkira dari sapaan Ilahi itu bisa kita nikmati.

Salah satu penjelasan alternative terhadap hadis qudsi yang jarang diungkap adalah penjelasan langsung (syarah) para perawinya. Di antara para perawi (ahli hadis) ada juga yang sekaligus ahli sufiatil muhqqikin, seperti Jalaluddin Al-Suyuthi, Zakaria Al-Anshari, Ibn Qayyim Al-Jauzi dan seterusnya. Bahkan, selain mendalam, penjelasan mereka memiliki dasar kekuatan yang jauh lebih tinggi: otoritas sanad (rangkaian perarwi hadis ) yang sampai kepada nabi SAW. Ialah qul haq walau kaanna murra= katakanlah yang haq sekaipun pahit. Tatkala rasulullah Menyampaikan yang pahit-pahit  katahuan sia A kapir, si A munapik, si A ber iman, si A hasud,  si A murta, dan  bagaimana penerimaan pada waktu itu,  itulah cap dirinya pada ketika itu, kerana itu  banyak yang memusuhi nabi ada yang mau membunuhnya,  dulu teman sekarang terpisah (musuh)….apalagi sekarang ini.

Sebenarnya hadist itu tidak ada yang lemah, daib dan mashur, yang lemah dan daib dan yang ingkar itu  ialah orang –orang  yang memahaminya saja,  yang ala qadri ukulihim tidak sampai memikirnya karena miskim akan ilmunya.

Semoga bermanfaat.

Salam

Tahjud, Balikpapan.


Respon

  1. Kunjungan Habib Umar Ben Hafiz ke Pondok Baitul Qurro’, Sg. Udang Melaka : http://wp.me/piAx4-ZY

    Hari ini Jilsah bersama Habib Zaid Ben Yahya ANGGOTA IFTA’ (MAJLIS FATWA) DARUL MUSTHAFA : http://wp.me/piAx4-10Z

    Saranan Dr. Al-Qaradhawi Agar Aqidah Al-Asy’ari Terus Dijaga Di Malaysia : http://wp.me/piAx4-11d

  2. salam alaika..

    makasih atas infonya.

  3. salam alaika
    terimakasih atas kujungan dan blognya shafifah
    tentang ahlul bait kita pecinta ,Rasulullah dan keluarga beliau. karena rasulullah adalah>
    1_malikul arwah-
    2_iamamim mubin
    3_imami kulli maujud
    4_imamul haq
    5_Norin Ala norin
    6_Rahmatan lil alamin
    7_Penghulu di dunia dan di akhirat.
    Terimakasih
    salam alaika. yasydil ambiya..

  4. AKIDAH Tauhid Iman Bahasan : Ingin Melihat Allah? Hadist: Dari Abdullah bin Syaqiq, katanya: “Kataku kepada Abu Zar: Sekiranya saya berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. niscaya kutanyakan kepada beliau suatu soalan. Kata Abu Zar:” Tentang apa?” Jawab Abdullah:” Apakah tuan melihat Allah?” Kata Abu Zar:” Itu pernah ku tanyakan kepada beliau, dan dijawabnya:” Saya hanya melihat sinar Wudullah serupa dengan saya tapi tidak sebanding ,saya lemah di kuasa melihat diri diluar diri engkau adalah aku aku adalah engkau begitulah sapaan Allah terhadap Hambanya(nur)”. Allah Ta ala Bisa di kenal Tapi tidak bisa di perkenalkan Kepada siapapun .kata rasullah aku Menyembah Allah yang ku kenal, Dan Nabi Musa Menyembah Allah Yang dia Kenal. Begitu juaga Pengenalan Nabi 2 Yang lainya. Dan Begitu juga Nanti semua semua umat 2ku, Karena sangat3 Rahasia Peribadi. Apa bila tampak suara ,tidak Tampak ujud , apa bilaTampak ujud Tidak Tampak suara. Seperti Yang di lakukan nabi musa di bukit tursiana , mau betul Melihat ujud allahYang Serupa tidak sebanding.melihat diri diluar diri engkau adalah aku ,aku adalah engkau.mengenalnya allah satu persatu yang betul bukan satu untuksemua karena kita lahir,mati, musyahadah,murakabah,dan mujahadah sendiri tidak bisa berjaah..penyaksiannya.mudahan paham amin.
    Jangan rampas . sipat allah Asma Allah danAp,al Allah dan Ujud Allah. Dan Jangan Engkau aku itu. Itu adalah sipat 2 Orang Yang Melampai Batas. Yang Apabila ditunjukkan Kebenaran . selalu Ragu Kemudian Berpaling Padahal sudah 4 kitab dan 25 Nabi utusan. Itu semua Karena engkau sibuk Meng urusi duniawi, lupa Menuntut Ilmu:Hds >Memuntul ilmu itu Wajib fardu Ain Atas Muslim Laki2 dan Muslim Perempuan: kewajiban Menuntut ilmu usuluddin Sama Wajib hukumnya sama Denga rukun Islam rukun iman
    Apa bila di Langgar Mutlak Hukumnya Haram.Hds Qudsi: Awaluddin Ma’ripatullah+artinya:Awal Ber agama Menenal Allah> dan Bermula sembah itu Atas kenal marifat kepada allah
    Seperti Nabi sahabat. Dan Wali allah dan hamba Allah Yang Mukarabin aridillah. hanya memperdalam mencari ke jenjang yang lebih baik dan tepat mengenal allah . Ampun ma af.
    uraian
    Ma’rifat adalah nikmat yang teramat besar. Namun, kenikmatan syurga tiada sebanding dengan nikmat menatap wajah Allah secara langsung. Itulah puncak dari segala puncak kenikmatan dan kebahagiaan. Rasulullah s.a.w sendiri menjanjikan hal ini dan baginda pernah menyebut bahawa umatnya akan dapat melihat Allah SWT di Saat pana ,Maupun jaga,Kejahiranya Sangat Nampak Pada Hamba,Hadis qudsi Al insanu syirri wa ana syirrohu+Adapun Manuasia itu Rahasiaku k Dan aku pun rahasianya. Unsur Insan itu+ ada jasad ada nyawa, ada Allah :Maka hiduplah Hamba. Adapun Jasat,Nyawa,dan Allah ta ala. Bagaikan Barang senyawa ,Yang tidak bisa di pisahkan Satu samain, Begitu juga, Lagit dan bumi, dan makluk lainnya . allah Ta,ala satu Disembah Bersama2 ramai2 bukan begitu.itu hanya sangka saja, Ma ripatnya allah Swt Esa Pada wujud Hamba Masing2 sudah mutkak satu persatu di beri sesembahan kenapa berpaling Mencaryang jauh ,sungguh melampaibatas dalil.=aku beserta hambaku dimana dia berada.Tentang melihat Allah ini, Allah SWT berfirman mengisahkan permintaan Musa untuk melihat-Nya: “Dan tatkala Nabi Musa datang pada waktu yang kami telah tentukan itu, dan Tuhannya berkata-kata dengannya, maka nabi Musa (merayu dengan) berkata:” Wahai Tuhan ku, perlihatkanlah kepadaku (zat-Mu Yang Maha Suci) supaya aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman: ”Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku. rahasianya= tidak ada yang bisa melihat Allah Hanya allah. Sebab Terdinding Hamba kepada Allah ,selain ujud allah Masih ada Rasa Ujud Hamba Cuma itu. tetapi pandanglah ke gunung itu,Pada kutika Nabi Musa menandang gunung Begitu juga allah Taala berpisah sementara daripada jiwa Nabi musa maka Maka pinsan nabimusa Bukannya mendengar Akan letusan gunung tsb ,jika ia tetap berada di tempatnya (sebagaimana sediakala) nescaya kamu dapat melihat-Ku.” Setelah Allah ‘Tajalla’ (menzahirkan kebesaran-Nya) kepada gunung itu, (maka) ‘Tajallinya’ menjadikan gunung itu hancur lebur dan nabi Musa pun jatuh pengsan. Setelah ia sedar semula berkatalah ia:” Maha Suci Engkau (wahai Tuhan ku), aku bertaubat kepada Engkau dan akulah orang pertama beriman (pada zamanku)” (al- A’raf : 143). Maha Suci Allah Yang Maha Berkuasa, Tiada daya sekalian makhluk melainkan Allah pada rahasia..
    salam
    alaika
    tahjud

    • makasih sdr Tahjud nan mulia,,

      salam alaika.

      • saya sangat ingin membuang kegalauan dan kurangnya pengetahuan saya tentang ma’ripatullah. mudahan Allah yang maha perkasa memberikan jalan untuk saya lebih dekat dan mengenal diri dan dirinya…karna diri ini adalah kepunyaannya…maka sangat hina diri ini yang tidak mengenal pemilik diri ini. terimaksih atas tulisannya…mudahan ada tulisan2 lain yang dapat lebih mudah dipahami…Amin…

  5. rahasiamu diaku,rahasiaku di kamu,dimana kamu berada di situ ada aku,aku lebih dekat dari pada urat nadi lehermu,klo ingin mengenal diri kenal tuhan dulu agar kamilmukamil kayak nabi muhammad saw,aku bukan utusan aku bukan rasul aku berhaq atas diriku


Tinggalkan komen

Kategori