DARI ANTA:
Tulisan kiriman Saudara Tahjud:
MAKRIFATULLAH: Mengenal Allah SWT, pada Zat-nya, pada Sifat-nya, pada Asma-nya dan pada Af’al-nya.
AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya :
Awal agama mengenal Allah.
LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya:
Tidak sah shalat tanpa mengenal Allah.
MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya:
Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.
ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA SYAHIDNA Artinya:
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 7:172)
AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya:
Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.
WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya:
Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.
ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya:
Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya:
Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.
Lantas tajalilah Nur Allah dan kemudian tajali pula Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.
Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 7:172: ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku. Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.
Firman Allah dalam hadis Qudsi:
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahsia.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Iaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad. (Tambahan Hajrikhusyuk: kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah mikraj oang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).
Firman Allah An-Nisa 4:58: INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA. Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).
Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad ke satu abad, diri satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA ITU KEMBALI KEPADA ALLAH.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN.
Artinya : Kita berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah.
Salam,
Tahjud
kita sedang ada diskusi efisiesni kertas untuk menyelamatkan hutan dan pohon di http://ahnku.wordpress.com/2009/10/11/cintai-lingkungan-dengan-efisisensi-kertas/ berikan masukan ya…(Bahasa Indonesia)
By: ahnku on Oktober 12, 2009
at 2:45 pm
selamat datang,,
ya,, hutan harus dirawat untuk kebaikan semua..
By: hajirikhusyuk on Oktober 12, 2009
at 11:29 pm
Apa pula dengan huraian ini….
AKU hembuskan Rahsia Ku ….
Rahsia Ku itu lah AKU….
(di atas kejadian Adam)
By: Hamdan Mohd on Oktober 30, 2009
at 5:15 pm
Qs Shad 38:72: Aku tiupkan RuhKu kedalamnya.
Rahsiaku adalah RuhKu, dia menanggil dirinya aku, tapi di atasnya ada Aku Allah.
By: hajirikhusyuk on Oktober 31, 2009
at 12:25 am
salamun alaikum
“barang siapa mengenal dirinya pasti dia akan mengenal tuhannya”
apakah didalam diri kita ada tuhan, lantas Yang berkehendak itu siapa? kehendaku? atau kehendakNya?
mohon dijawab bang
By: sii alim on November 29, 2009
at 4:53 am
salam alaika,,
Allah itu tidak bertempat tapi maha meliputi, qs fusilat:54: Allah itu maha meliputi segala sesuatu,,
qs zariyat:21: di dalam diri kamu apakah tidak kamu perhatikan.
nah,,
jelas kalau kita melihat ke dalam diri pasti Ia ada di situ,,
berkaitan kehendakitu,, jikalau masih ada hamba dan tuhan,, sudah pasti ada kehendak hamba, dan kehendak Allah,, tapi
pada hakikatnya hanya kehendak Allah,,
bagi yang makrifatullah,, maka kehendak hamba adalah sama dengan kehendak Allah,, itulah perbezaannya,,
ini kerana sebagai analogi,, ombak telah kembali ke laut.
semoga bermanfaat.
By: hajirikhusyuk on November 29, 2009
at 6:22 am
salam alaika…
diatas kan sudah dijelaskan bahwa “Allah lebih dekat daripada urat leher kalian”,,.. terus ada yang mengatakan bahwa Allah berada di ‘arsy…
manakah yang benar dengan pernyataan ini (masih bingung soalnya)??
By: sii alim on November 30, 2009
at 7:21 am
ya,,
suruh yunus 10:3: menyatakan Allah ada di arsy, manakala surah al hadid 57:4: menyatakan di mana kamu ada di situ ada Allah,, nampaknya berlawanan kata-katanya,,
tetapi tidak begitu,, tuhan banyak kali menyatakan bahawa Ia Esa,,, bahkan tiada yang wujud hanya allah,,
nah,,
persoalan ini amat rumit bagi mereka yang tidak mengenal Allah, kerana bagi mereka manusia dan Allah itu dua, tidak esa,
kerana itu mereka beranggapan tuhan itu jauh, tuhan itu duduk di arsy, duduk di langit ketujuh, dan sebagainya,,
kalau ada dua,, ini telah menyalahi kata-kata Allah (tauhid),, bahwa Allah itu esa,,
kalau esa, mana yang dikatakan jauh, dan mana yang dikatakan dekat,, tidak mungkin kan,,
sebagai analogi lagi,,,
kalau ombak telah kembali menjadi laut,, maka di mana ombaknya,, pasti tiadakan, kerana ombak telah menjadi laut,
bermakna sudah menjadi satu (esa), kalau sudah satu mana jauhnya? mana dekatnya?
makanya ia sudah tidak bertempat,,, bahkan ia berada di mana-manapun..
maaf ya,,, kalau ini menjadikan ante lagi bingung,,
tapi cuba fikirkan,,, dengan hati ya,,, pasti ante mendapatkan jawapannya.
By: hajirikhusyuk on November 30, 2009
at 9:34 am
iyaa nihh bingung.. atau bisa tdk ente gunakan dengan ilmu Tassawuf spya lebih dimengerti lgii..
wassalam..
By: sii alim on November 30, 2009
at 9:50 am
jawapan bagi persoalan ini bisa dijawab oleh Yang Empunya Diri,,
cuba ante bawa pertanyaan ini, di dalam tafakur ante di hadirat Dzat Nya,,
InsyaAllah Dia akan memberikan jawapannya,,
By: hajirikhusyuk on November 30, 2009
at 11:05 am
setiap yang ujud pada dunia besar ada di dunia kecil(diri)
By: haq-sbo..... on Februari 23, 2013
at 12:36 am
assalamu’alaikum
waktu subuh sya melaksanakan shalat fardhu, seperjalanan membaca surah al-fatihah dengan khusyuk tiba-tiba sya melihat sesuatu yang tidak bisa dibayangkan oleh pikiran, perasaan dan jiwa.
dan sya melihat sebuah cahaya berbentuk Trapesium dan semakin lama semakin mendekat.
setelah membaca “Amiiiin” cahaya itu hilang seketika dan kembali kepada Dzat yang tidak bisa dibayangkan..,,,
wallahualam bissawab
By: sii alim on Disember 15, 2009
at 8:05 am
salam alaika,,
ya benar,,
tuhan yang mengetahu dengan tepat.
By: hajirikhusyuk on Disember 15, 2009
at 10:17 am
salam alaika
makasih…
By: sii alim on Disember 15, 2009
at 10:33 am
Assalamu Alaikum
saya sangat tertarik dengan apa yang dibahas, hanya ada satu pertanyaan dalam benak saya, bagaimana caranya mengngat kepada Allah?
By: Bilal Al Jausyan Khabir on Disember 28, 2009
at 4:26 pm
selamat datang ke blog ini,,
mengingat allah itu ada pelbagai cara,,
seperti dizikir, bersolat ,,
berpuasa dan sebagainya,,
tapi ada satu nan mudah nan disarankan allah,,
di dalam al quran,,
iaitu seperti kamu mengingat orang tua mu.
semoga bermanfaat.
By: hajirikhusyuk on Disember 28, 2009
at 11:32 pm
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ikut nimbrung, Alhamdulillah apa yang dikatakan oleh kang hajiri memang benar seluruhnya, menjalankan syariat sebagai cara mendidik jasad agar taat kepada Allah, Alquran dan sunnah sebagai petunjuk, hingga seorang manusia Mengenal Dirinya. “Man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa Rabbahu,” kata Rasulullah. Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Rabb-nya. banyak sekali penjelasan tentang hal2 ini mudah mudahan tulisan tulisan kang hajiri menjadi awal kawan2 mulai mengetahui siapa sih kita ini, apa tujuan kita diturunkan dimuka oleh Allah. WassalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
By: kkh on Mei 24, 2010
at 9:19 pm
Assalamualikum WR WB
mugkin sudah saatnya umat lebih mengenal ALLAH SWT, karana banyak dajal2 yang yang dijadikan Tuhan, semoga bukan fana, kasaf, karomah, makrifat dan insan kamil yang jadi tujuan hidup umat, sehingga lupa akan indahnya mencari RIDO ALLAH SWT, amin
By: wahyu hidayat on Ogos 21, 2010
at 12:46 pm
Apakah anda tahu dengan ilmu, apakah anda yakin dengan hati, apakah anda yakin dengan “ainul yaqin” apakah anda yakin dengan Haq. Kalo semua itu telah anda miliki Bersyukurlah!
By: nanang on Februari 21, 2011
at 8:22 pm
Kalau kita lihat pada analogi di atas, bolehkah ombak itu mengaku dirinya laut dan laut itu mengaku dirinya ombak.
By: Ismail on April 23, 2011
at 8:10 pm
heeeee, namanya aja mengaku berarti bukan, namanya laut itu ya ada ombak ada busa, ada prahu, ada ikan dsb. ikan boleh mengaku sebagai laut enggak, nggih monggo sak sekecane mawon, nuwun sewu
By: gaden on April 25, 2011
at 12:44 pm
Assalamualaikum w.m.. boleh tak tuan kupas sedikit tentang syuhudul kathrah fil wahdah, syuhudul wahdah fil kathrah dan syuhudul wahdah fil wahdah.. juga tentang masaalah nafi isbat
terima kasih.
By: Ismail on April 23, 2011
at 8:37 pm
tanbah malih : ada orang berdiskusi mengenai rasa durian, si A mengatakan bahwa durian rasanya manis legit harum lezat, sedang si B mengatakan manis agak gurih dan ada rasa pahit.
ternyata satu makanan, satu bentuk, satu ujud, setelah kita bicarakan maka akan menjadi sebuah kesimpulan yang berbeda.
Langkah yang terbaik kalau ingin tahu rasanya durian. langsung embat aja tidak usah disimpulkan. itulah menurut saya yang dinamakan Makrifat.
perlu kita renungkan juga : Rosul Muhammad dalam menjalankan keyakinannya juga dari makrifat dulu, baru sariat. nuwun sewu
By: gaden on April 25, 2011
at 12:36 pm
subhanallah….sangat bermanfaat sekali pembahasan ini..
terimakasih ya ustadz…^_^
salam..
By: Sofian Arisyandi on Oktober 5, 2011
at 9:44 pm
Allahu akbar,,,,terima kasih para penulis.
ini sangat bermanfaat buat saya kususnya dan seluruh keluarga saya.
kalau boleh bertanya…..
Bagai mana cara kita mengenal jati diri kita secara benar.
terima kasih…./.?
Salam
By: mohamad wahyudi on Oktober 16, 2011
at 4:52 pm
Assalamu alaika ya Al Insan ( bahwa sesungguhnya Manusia itu mulia bagi yg memahami dan mengenal dirinya ) ” sudah dijelaskan bahwa manusia adalah Rahasia Allah’ satu metode pencarian jati diri adalah : tengoklah kembali awal penciptaan Manusia ( ADAM A.S ), kemudian ditiupkannya ruh kedalam tubuh itu dan diperintahkannya kepada Para Malaikat bersujud ( sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha berdiri sendiri ). arjal96@yahoo.co.id
By: arjal on Julai 14, 2012
at 10:37 pm
ushali dzat takbir sifat,roh dan jasad d mushala,kiblat tubuh hati,kiblat hati roh,kiblat roh sir,kiblat sir dzat,dzat kiblat ku lillahita’ala,,
By: masdedy on Mac 18, 2012
at 2:18 pm
tidak aku melihat sebelum aku melihatNya dan tidak aku bernafas sebelum aku besamaNya.
By: Exel on September 27, 2012
at 8:08 pm
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kata orang ulama yang dikenal itulah yg mengenal yg mengenal itulah yg dikenal, mengenal allah kapir tidak mengenal kupur artinya tidak bertuhan maka kita harus mengenal pengenalannya bagaimana caranya
By: abdal salam on Januari 6, 2013
at 2:08 pm
Di dalam hati manusia itu akan
sentiasa ada ragu2 & was2 yg
disebabkan Oleh Syaitan…….
Tenangkan Hati…Sucikan Jiwa
Kosongkan Fikiran…Tumpukan
bahwa Diri kita ini dtgnya dr
Allah SWT & kepadanya kita
kembali…Insya Allah, kamu akan
menemui sesuatu…
By: Ikhlas on Februari 6, 2013
at 11:31 pm
yaa alloh kosongkanlah hatiku ini dari apa saja yg selain engkau. hiasilah diri ini dg apa saja yg engkau ridhoi yg dpt menuntunku kembali kpd mu
By: gus sufi on Februari 4, 2013
at 2:23 pm
Bagaimana dan dari mana hendak saya mulai mendalami ilmu yang sangat penting ini tuan.bagaimanakah hendak kita ketahui bahawa guru yang mengajar itu berada diatas jalan yang benar.mohon ditunkan jalannya tuan dengan terimakasih atas tunjuk ajar tuan ini nnt.
By: mohd shalehi on Mac 7, 2013
at 2:03 pm
siapa yg mengenal dirinya akan mengenal tuhannya ,siapa yg mengenal tuhannya tdk akan mengenal dirinya ..jadi saya mau tanya … kalau tdk mengenal tuhannya bagaimana?????????
By: Iwan Aceh on Mac 17, 2013
at 7:40 pm
soalan sy benarkah jika kita mengenal Allah …kita tidak lg melihat keberadaan diri kita malah selalu redha dengan ketentuannya kerana manusia itu adalah penyata untuk menyatakan kewujudan dan keEsaanNYA yang maha agung..tiada manusia itu berkehendak namun kehendak Allah semata-mata…mohon beri penjelasan.salam ukhwah..
By: fauziah on Mac 29, 2013
at 1:09 am
AS SALAM…MENGENAL DIRI ITU ERTINYA MENGENAL SEKELIAN MAKHLUK,TERMASUKLAH DIRI KITA.KERANA DIALAM INI HANYA ADA DUA WUJUD (KEFAHAMAN PERINGKAT PERTAMA)IAIATU WUJUD ALLAH DAN WUJUD MAKHLUK.JADI UNTUK MENGENAL KEDUA DUA WUJUD ITU HARUSLAH DIPELAJARI DAHULA ILMU YANG MEMBEZAKAN KEDUA DUA WUJUD TERSEBUT…
By: harun hashim on Mei 1, 2013
at 12:00 am
ni blajar mn ada 2 wujud ni?klu x th jgn gatai tangan nk tulis,blaja hbs2 dulu
By: saiful on Mei 17, 2013
at 11:58 pm
sungguh tepat,mudah2an kita termasuk orang2 yg memegang amanat,
By: anto y on Julai 13, 2013
at 10:58 pm
utk mengenal Allah,matikan dahulu hati kita dari tuhan yg lain.. La illa ha (tidak menyembah sesembahan yg lain) setelah itu ilallah..itulah yg dinamakan mati sebelum dimatikan
Aku Nur Muhammad, Nur Allah
Aku Wujud Allah Berkuasa
Izin Dari Yang Maha Kuasa
Selamatkan Aku
Itulah makrifat yang tertinggi,seperti halnya Rasulullah Isra Mi’raj menjemput perintah shalat berjumpa dengan Allah… karena Rasul sendiri telah mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu maka dari situ bisa mengenal Allah maka makrifatnya itulah yang membawanya bisa menemui Allah SWT
By: ottosuwito on Ogos 4, 2013
at 9:47 pm
Orang pintar itu selalu menggunakan akal sedangkan orang bodoh itu selalu menggunakan dalil….akal selalu berubah karena zaman sementara dalil tidak pernah berubah sampai kiamat…Ilmu makrifat panduannya akal sementara ilmu syareat panduannya dalil..dalil itu ada hanya untuk orang2 yg malas bertafakur..
By: Sejatining pangeran mulyo on Ogos 5, 2013
at 2:57 am
Jika engkau ingin mengetahui jati dirimu. Maka jawabannya ada dalam SYAHADAT. SYAHADAT bukan saja untuk di ucapkan. Tetapi harus di maknai. Bersyukurlah kita jika dalam perjalanan menuju islam.
By: Rahasia on Disember 9, 2013
at 2:44 pm
TQ
By: Saiqa Askari on Disember 14, 2013
at 5:00 am
Assalamu alaikum warahmatullahi
mohon bimbingannya..
MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU
siapa yg kenal diri maka kenal dgn tuhannya
tentulah ada cara mengenal diri setealh kenal diri, ingat alloh
baru tegakkan sholat ,fa sallah
dimana tempat kita mengenal diri?
bagaimana cara kita mengenalnya?
apakah cukup dgn mengetahui asal kejadian diri
dan bagaimana caranya?
jikalau dgn zikrullah, apa zikirnya
tentu ada cara dan adabnya
bagaimana adabnya?
setelah tau adabnya
bagaimana melakukannya?
dan bagaimana menyatakan diri itu?
karna alloh itu gaib bagi yg tidak mengenalnya
tapi alloh itu jelas dan terang bagi yg telah mengenalnyaa
semoga saya dapat pencerahannya..
Assalamu alaikum warahmatullahi
By: ricky on Disember 29, 2013
at 11:40 am
Assalamu’alaikum wrwb…imu makrifat itu tdk bisa dibicarakan secara terbuka, sebab kapasitas lawan yg diajak bicarapun harus setingkat,,yg terpenting saat ini adalah pebaiki akhlak, supaya kita mnjadi terpilih dan dibukakan’y pintu ma’rifat…untuk menuju makfifat perjuangannya sangat berat dan terseok-seok butuh pengorbanan,,bagaimana bisa mengenal TUHAN azza wa jalla, kalau dikepala kita msh berfikir soal uang,perut yg kenyang,suami,istri dan anak
By: putry bumi on Januari 2, 2014
at 7:31 pm
Asalamualaikum, adakah sebenarnya Sheikh Siti Jenar itu sebenarnya adalah benar pada pemahamannya. Jika kita melihat pada AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.
By: Yusof bin Abu on Mac 3, 2014
at 6:26 pm
rahasiaku dikamu rahasia kamu diaku,,,sekali rahasia tetap rahasia,,,all cara mengenal diri adalah tanya sama diri sendiri dan jawab sendiri,,siapakah aku?dari mana asalku dan kemana kembaliku??ini ilmu cuman perumpamaan diri,,jadi janganlah terlalu anda pikirkan nanti anda tersesat,,klo ndk gila,klo ndk teraku tuhan,klo ndk hancur akhlak kalian,ini ilmu hakikat zikirnya hu allah(aku allah),,mendingan anda pelajari ilmu makrifat,,,makrifat=diam=hilang=lenyap=mati=mayat berjalan=kosong=nafsu kosong,,tapi masih tetap makan orangnya=kosong dari energi negatif,,,jadi anda ikuti nabi muhammad saw kerana dia energi positif=kutub terpuji=akhlak terpuji=nur muhammad,,
hanya allah yg maha benar ,,,,,,.manusia=nafsu=hawa=setan=jin ngk ada yg benar,apalagi ilmu disembunyikan sementara kamu mengetahui,,,tiada yg benar kecuali allah azza wa jalla.berhati-hatilah dengan nya.
By: ardi on Mac 30, 2014
at 4:15 pm
assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh, assalaamu ‘alaina wa’ala ‘ibaadillahis shoolihiin. Kalimat tauhid LA ILAAHA ILLA ALLAH dalam alqur’an disebutkan dalam penggunaan 3 bentuk dhomir ( LA ILAAHA ILLA HUWa, LA ILAAHA ILLA ANTA, dan LA ILAAHA ILLA ANA). Tadabbur kalimat tauhid tersebut memberikan pelajaran penting terkait tingkat makrifat hamba kepada ALLAH SWT. Seiring dengan pemahaman makrifatullah pada ayat2 dalam surat Al-Fatihah dan surat Al-Ashr, ketika ALLAH SWT menjelaskan posisi dan fungsinya sebagai RABBunnas = RABBul ‘Aalamiin, MALIKnnaas=MALIKi yaumiddiin, ILAAHinnaas=IyyaKA na’budu waiyyaaKA nasta’iin… RENUNGKAN wahai Saudaraku yang beriman, fa’tabiruw ya Ulil Albaab.
By: Taufiq on Ogos 12, 2014
at 2:02 pm