Posted by: hajirikhusyuk | Oktober 6, 2009

Makrifatullah

gua hirakDARI ANTA:

Tulisan kiriman Saudara Tahjud:

MAKRIFATULLAH:  Mengenal Allah SWT, pada Zat-nya, pada Sifat-nya, pada Asma-nya dan pada Af’al-nya.

AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya :
Awal agama mengenal Allah.

LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya:
Tidak sah  shalat tanpa mengenal Allah.

 MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya:
Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.

ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA  SYAHIDNA  Artinya:
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 7:172)

AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya:
Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.

WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya:
Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.

 

ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya:
Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.

 LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya:
Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH

Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.

Lantas tajalilah  Nur Allah dan kemudian tajali pula  Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.

Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.

Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 7:172: ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.

Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu  dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku. Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.

Firman Allah dalam hadis Qudsi:
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.

Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahsia.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.

Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Iaitu  tatkala berpisah Roh dengan jasad. (Tambahan Hajrikhusyuk: kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah mikraj oang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).

Firman Allah An-Nisa 4:58: INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA. Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).

Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.

Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.

Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.

Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.

Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad  ke satu abad, diri satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT  DAN  RAHASIA ITU  KEMBALI  KEPADA  ALLAH.

INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN.
Artinya : Kita berasal dari Allah, dan  kembali kepada Allah.

Salam,
Tahjud


Respon

  1. kita sedang ada diskusi efisiesni kertas untuk menyelamatkan hutan dan pohon di http://ahnku.wordpress.com/2009/10/11/cintai-lingkungan-dengan-efisisensi-kertas/ berikan masukan ya…(Bahasa Indonesia)

  2. selamat datang,,

    ya,, hutan harus dirawat untuk kebaikan semua..

  3. Apa pula dengan huraian ini….

    AKU hembuskan Rahsia Ku ….
    Rahsia Ku itu lah AKU….
    (di atas kejadian Adam)

    • Qs Shad 38:72: Aku tiupkan RuhKu kedalamnya.

      Rahsiaku adalah RuhKu, dia menanggil dirinya aku, tapi di atasnya ada Aku Allah.

  4. salamun alaikum

    “barang siapa mengenal dirinya pasti dia akan mengenal tuhannya”

    apakah didalam diri kita ada tuhan, lantas Yang berkehendak itu siapa? kehendaku? atau kehendakNya?

    mohon dijawab bang

    • salam alaika,,

      Allah itu tidak bertempat tapi maha meliputi, qs fusilat:54: Allah itu maha meliputi segala sesuatu,,
      qs zariyat:21: di dalam diri kamu apakah tidak kamu perhatikan.
      nah,,
      jelas kalau kita melihat ke dalam diri pasti Ia ada di situ,,

      berkaitan kehendakitu,, jikalau masih ada hamba dan tuhan,, sudah pasti ada kehendak hamba, dan kehendak Allah,, tapi
      pada hakikatnya hanya kehendak Allah,,

      bagi yang makrifatullah,, maka kehendak hamba adalah sama dengan kehendak Allah,, itulah perbezaannya,,
      ini kerana sebagai analogi,, ombak telah kembali ke laut.
      semoga bermanfaat.

  5. salam alaika…

    diatas kan sudah dijelaskan bahwa “Allah lebih dekat daripada urat leher kalian”,,.. terus ada yang mengatakan bahwa Allah berada di ‘arsy…

    manakah yang benar dengan pernyataan ini (masih bingung soalnya)??

    • ya,,
      suruh yunus 10:3: menyatakan Allah ada di arsy, manakala surah al hadid 57:4: menyatakan di mana kamu ada di situ ada Allah,, nampaknya berlawanan kata-katanya,,
      tetapi tidak begitu,, tuhan banyak kali menyatakan bahawa Ia Esa,,, bahkan tiada yang wujud hanya allah,,
      nah,,

      persoalan ini amat rumit bagi mereka yang tidak mengenal Allah, kerana bagi mereka manusia dan Allah itu dua, tidak esa,
      kerana itu mereka beranggapan tuhan itu jauh, tuhan itu duduk di arsy, duduk di langit ketujuh, dan sebagainya,,
      kalau ada dua,, ini telah menyalahi kata-kata Allah (tauhid),, bahwa Allah itu esa,,
      kalau esa, mana yang dikatakan jauh, dan mana yang dikatakan dekat,, tidak mungkin kan,,
      sebagai analogi lagi,,,

      kalau ombak telah kembali menjadi laut,, maka di mana ombaknya,, pasti tiadakan, kerana ombak telah menjadi laut,
      bermakna sudah menjadi satu (esa), kalau sudah satu mana jauhnya? mana dekatnya?
      makanya ia sudah tidak bertempat,,, bahkan ia berada di mana-manapun..

      maaf ya,,, kalau ini menjadikan ante lagi bingung,,
      tapi cuba fikirkan,,, dengan hati ya,,, pasti ante mendapatkan jawapannya.

  6. iyaa nihh bingung.. atau bisa tdk ente gunakan dengan ilmu Tassawuf spya lebih dimengerti lgii..

    wassalam..

    • jawapan bagi persoalan ini bisa dijawab oleh Yang Empunya Diri,,
      cuba ante bawa pertanyaan ini, di dalam tafakur ante di hadirat Dzat Nya,,
      InsyaAllah Dia akan memberikan jawapannya,,

    • setiap yang ujud pada dunia besar ada di dunia kecil(diri)

  7. assalamu’alaikum

    waktu subuh sya melaksanakan shalat fardhu, seperjalanan membaca surah al-fatihah dengan khusyuk tiba-tiba sya melihat sesuatu yang tidak bisa dibayangkan oleh pikiran, perasaan dan jiwa.
    dan sya melihat sebuah cahaya berbentuk Trapesium dan semakin lama semakin mendekat.
    setelah membaca “Amiiiin” cahaya itu hilang seketika dan kembali kepada Dzat yang tidak bisa dibayangkan..,,,

    wallahualam bissawab

    • salam alaika,,
      ya benar,,
      tuhan yang mengetahu dengan tepat.

  8. salam alaika

    makasih…

  9. Assalamu Alaikum
    saya sangat tertarik dengan apa yang dibahas, hanya ada satu pertanyaan dalam benak saya, bagaimana caranya mengngat kepada Allah?

    • selamat datang ke blog ini,,

      mengingat allah itu ada pelbagai cara,,

      seperti dizikir, bersolat ,,

      berpuasa dan sebagainya,,

      tapi ada satu nan mudah nan disarankan allah,,
      di dalam al quran,,

      iaitu seperti kamu mengingat orang tua mu.

      semoga bermanfaat.

  10. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Ikut nimbrung, Alhamdulillah apa yang dikatakan oleh kang hajiri memang benar seluruhnya, menjalankan syariat sebagai cara mendidik jasad agar taat kepada Allah, Alquran dan sunnah sebagai petunjuk, hingga seorang manusia Mengenal Dirinya. “Man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa Rabbahu,” kata Rasulullah. Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Rabb-nya. banyak sekali penjelasan tentang hal2 ini mudah mudahan tulisan tulisan kang hajiri menjadi awal kawan2 mulai mengetahui siapa sih kita ini, apa tujuan kita diturunkan dimuka oleh Allah. WassalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  11. Assalamualikum WR WB
    mugkin sudah saatnya umat lebih mengenal ALLAH SWT, karana banyak dajal2 yang yang dijadikan Tuhan, semoga bukan fana, kasaf, karomah, makrifat dan insan kamil yang jadi tujuan hidup umat, sehingga lupa akan indahnya mencari RIDO ALLAH SWT, amin

  12. Apakah anda tahu dengan ilmu, apakah anda yakin dengan hati, apakah anda yakin dengan “ainul yaqin” apakah anda yakin dengan Haq. Kalo semua itu telah anda miliki Bersyukurlah!

  13. Kalau kita lihat pada analogi di atas, bolehkah ombak itu mengaku dirinya laut dan laut itu mengaku dirinya ombak.

    • heeeee, namanya aja mengaku berarti bukan, namanya laut itu ya ada ombak ada busa, ada prahu, ada ikan dsb. ikan boleh mengaku sebagai laut enggak, nggih monggo sak sekecane mawon, nuwun sewu

  14. Assalamualaikum w.m.. boleh tak tuan kupas sedikit tentang syuhudul kathrah fil wahdah, syuhudul wahdah fil kathrah dan syuhudul wahdah fil wahdah.. juga tentang masaalah nafi isbat

    terima kasih.

  15. tanbah malih : ada orang berdiskusi mengenai rasa durian, si A mengatakan bahwa durian rasanya manis legit harum lezat, sedang si B mengatakan manis agak gurih dan ada rasa pahit.
    ternyata satu makanan, satu bentuk, satu ujud, setelah kita bicarakan maka akan menjadi sebuah kesimpulan yang berbeda.

    Langkah yang terbaik kalau ingin tahu rasanya durian. langsung embat aja tidak usah disimpulkan. itulah menurut saya yang dinamakan Makrifat.

    perlu kita renungkan juga : Rosul Muhammad dalam menjalankan keyakinannya juga dari makrifat dulu, baru sariat. nuwun sewu

  16. subhanallah….sangat bermanfaat sekali pembahasan ini..
    terimakasih ya ustadz…^_^
    salam..

  17. Allahu akbar,,,,terima kasih para penulis.
    ini sangat bermanfaat buat saya kususnya dan seluruh keluarga saya.

    kalau boleh bertanya…..
    Bagai mana cara kita mengenal jati diri kita secara benar.
    terima kasih…./.?

    Salam

    • Assalamu alaika ya Al Insan ( bahwa sesungguhnya Manusia itu mulia bagi yg memahami dan mengenal dirinya ) ” sudah dijelaskan bahwa manusia adalah Rahasia Allah’ satu metode pencarian jati diri adalah : tengoklah kembali awal penciptaan Manusia ( ADAM A.S ), kemudian ditiupkannya ruh kedalam tubuh itu dan diperintahkannya kepada Para Malaikat bersujud ( sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha berdiri sendiri ). arjal96@yahoo.co.id

  18. ushali dzat takbir sifat,roh dan jasad d mushala,kiblat tubuh hati,kiblat hati roh,kiblat roh sir,kiblat sir dzat,dzat kiblat ku lillahita’ala,,

  19. tidak aku melihat sebelum aku melihatNya dan tidak aku bernafas sebelum aku besamaNya.

  20. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kata orang ulama yang dikenal itulah yg mengenal yg mengenal itulah yg dikenal, mengenal allah kapir tidak mengenal kupur artinya tidak bertuhan maka kita harus mengenal pengenalannya bagaimana caranya

    • Di dalam hati manusia itu akan
      sentiasa ada ragu2 & was2 yg
      disebabkan Oleh Syaitan…….
      Tenangkan Hati…Sucikan Jiwa
      Kosongkan Fikiran…Tumpukan
      bahwa Diri kita ini dtgnya dr
      Allah SWT & kepadanya kita
      kembali…Insya Allah, kamu akan
      menemui sesuatu…

  21. yaa alloh kosongkanlah hatiku ini dari apa saja yg selain engkau. hiasilah diri ini dg apa saja yg engkau ridhoi yg dpt menuntunku kembali kpd mu

  22. Bagaimana dan dari mana hendak saya mulai mendalami ilmu yang sangat penting ini tuan.bagaimanakah hendak kita ketahui bahawa guru yang mengajar itu berada diatas jalan yang benar.mohon ditunkan jalannya tuan dengan terimakasih atas tunjuk ajar tuan ini nnt.

  23. siapa yg mengenal dirinya akan mengenal tuhannya ,siapa yg mengenal tuhannya tdk akan mengenal dirinya ..jadi saya mau tanya … kalau tdk mengenal tuhannya bagaimana?????????

  24. soalan sy benarkah jika kita mengenal Allah …kita tidak lg melihat keberadaan diri kita malah selalu redha dengan ketentuannya kerana manusia itu adalah penyata untuk menyatakan kewujudan dan keEsaanNYA yang maha agung..tiada manusia itu berkehendak namun kehendak Allah semata-mata…mohon beri penjelasan.salam ukhwah..

  25. AS SALAM…MENGENAL DIRI ITU ERTINYA MENGENAL SEKELIAN MAKHLUK,TERMASUKLAH DIRI KITA.KERANA DIALAM INI HANYA ADA DUA WUJUD (KEFAHAMAN PERINGKAT PERTAMA)IAIATU WUJUD ALLAH DAN WUJUD MAKHLUK.JADI UNTUK MENGENAL KEDUA DUA WUJUD ITU HARUSLAH DIPELAJARI DAHULA ILMU YANG MEMBEZAKAN KEDUA DUA WUJUD TERSEBUT…

    • ni blajar mn ada 2 wujud ni?klu x th jgn gatai tangan nk tulis,blaja hbs2 dulu

  26. sungguh tepat,mudah2an kita termasuk orang2 yg memegang amanat,

  27. utk mengenal Allah,matikan dahulu hati kita dari tuhan yg lain.. La illa ha (tidak menyembah sesembahan yg lain) setelah itu ilallah..itulah yg dinamakan mati sebelum dimatikan

    Aku Nur Muhammad, Nur Allah

    Aku Wujud Allah Berkuasa
    Izin Dari Yang Maha Kuasa
    Selamatkan Aku

    Itulah makrifat yang tertinggi,seperti halnya Rasulullah Isra Mi’raj menjemput perintah shalat berjumpa dengan Allah… karena Rasul sendiri telah mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu maka dari situ bisa mengenal Allah maka makrifatnya itulah yang membawanya bisa menemui Allah SWT

  28. Orang pintar itu selalu menggunakan akal sedangkan orang bodoh itu selalu menggunakan dalil….akal selalu berubah karena zaman sementara dalil tidak pernah berubah sampai kiamat…Ilmu makrifat panduannya akal sementara ilmu syareat panduannya dalil..dalil itu ada hanya untuk orang2 yg malas bertafakur..

  29. Jika engkau ingin mengetahui jati dirimu. Maka jawabannya ada dalam SYAHADAT. SYAHADAT bukan saja untuk di ucapkan. Tetapi harus di maknai. Bersyukurlah kita jika dalam perjalanan menuju islam.

  30. TQ

  31. Assalamu alaikum warahmatullahi
    mohon bimbingannya..
    MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU
    siapa yg kenal diri maka kenal dgn tuhannya
    tentulah ada cara mengenal diri setealh kenal diri, ingat alloh
    baru tegakkan sholat ,fa sallah
    dimana tempat kita mengenal diri?
    bagaimana cara kita mengenalnya?
    apakah cukup dgn mengetahui asal kejadian diri
    dan bagaimana caranya?
    jikalau dgn zikrullah, apa zikirnya
    tentu ada cara dan adabnya
    bagaimana adabnya?
    setelah tau adabnya
    bagaimana melakukannya?
    dan bagaimana menyatakan diri itu?
    karna alloh itu gaib bagi yg tidak mengenalnya
    tapi alloh itu jelas dan terang bagi yg telah mengenalnyaa
    semoga saya dapat pencerahannya..
    Assalamu alaikum warahmatullahi

  32. Assalamu’alaikum wrwb…imu makrifat itu tdk bisa dibicarakan secara terbuka, sebab kapasitas lawan yg diajak bicarapun harus setingkat,,yg terpenting saat ini adalah pebaiki akhlak, supaya kita mnjadi terpilih dan dibukakan’y pintu ma’rifat…untuk menuju makfifat perjuangannya sangat berat dan terseok-seok butuh pengorbanan,,bagaimana bisa mengenal TUHAN azza wa jalla, kalau dikepala kita msh berfikir soal uang,perut yg kenyang,suami,istri dan anak

  33. Asalamualaikum, adakah sebenarnya Sheikh Siti Jenar itu sebenarnya adalah benar pada pemahamannya. Jika kita melihat pada AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.

  34. rahasiaku dikamu rahasia kamu diaku,,,sekali rahasia tetap rahasia,,,all cara mengenal diri adalah tanya sama diri sendiri dan jawab sendiri,,siapakah aku?dari mana asalku dan kemana kembaliku??ini ilmu cuman perumpamaan diri,,jadi janganlah terlalu anda pikirkan nanti anda tersesat,,klo ndk gila,klo ndk teraku tuhan,klo ndk hancur akhlak kalian,ini ilmu hakikat zikirnya hu allah(aku allah),,mendingan anda pelajari ilmu makrifat,,,makrifat=diam=hilang=lenyap=mati=mayat berjalan=kosong=nafsu kosong,,tapi masih tetap makan orangnya=kosong dari energi negatif,,,jadi anda ikuti nabi muhammad saw kerana dia energi positif=kutub terpuji=akhlak terpuji=nur muhammad,,
    hanya allah yg maha benar ,,,,,,.manusia=nafsu=hawa=setan=jin ngk ada yg benar,apalagi ilmu disembunyikan sementara kamu mengetahui,,,tiada yg benar kecuali allah azza wa jalla.berhati-hatilah dengan nya.

  35. assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh, assalaamu ‘alaina wa’ala ‘ibaadillahis shoolihiin. Kalimat tauhid LA ILAAHA ILLA ALLAH dalam alqur’an disebutkan dalam penggunaan 3 bentuk dhomir ( LA ILAAHA ILLA HUWa, LA ILAAHA ILLA ANTA, dan LA ILAAHA ILLA ANA). Tadabbur kalimat tauhid tersebut memberikan pelajaran penting terkait tingkat makrifat hamba kepada ALLAH SWT. Seiring dengan pemahaman makrifatullah pada ayat2 dalam surat Al-Fatihah dan surat Al-Ashr, ketika ALLAH SWT menjelaskan posisi dan fungsinya sebagai RABBunnas = RABBul ‘Aalamiin, MALIKnnaas=MALIKi yaumiddiin, ILAAHinnaas=IyyaKA na’budu waiyyaaKA nasta’iin… RENUNGKAN wahai Saudaraku yang beriman, fa’tabiruw ya Ulil Albaab.


Tinggalkan Jawapan kepada Iwan Aceh Batal balasan

Kategori