Posted by: hajirikhusyuk | Jun 10, 2010

Singgahsana

Manusia itu sesungguhnya mati,

kecuali yang berilmu,

yang berilmu pula  tertidur,

kecuali yang mengamalkan ilmunya,

yang mengamalkanya pula tertipu,

kecuali yang Ikhlas.

maka,  ingatlah,

janganlah tertipu,

walaupun,

penipuan yang tidak disedari,

ingatlah,

apabila nyata ketiadaan dirimu itu,

maka nyatalah yang ADA,

siapakah yang Ada  itu?

tidak lain,

KEBENARAN (Al Haq),

oleh itu,

“matikanlah dirimu sebelum kamu mati”,

maka,

siapakah yang ada setelah kematian dirimu itu?

tidak lain,

AKU ( Al Haq) lah yang Ada.

Setelah Dia yang ada,

maka selain dariNya adalah,

fatamorgana,

hanya bayangan,

hanya kekosongan,

dan sesungguhnya Dialah yang meliputi

kekosongan dan ketiadaan dirimu itu,

maka ingatlah,,

kekosongan dirimu itulah,

dan ketiadaan dirimu itulah,

SINGGAHSANA  NYA,

dan di situlah Dia bersemayam,

bukan pada  jasadmu,

bukan pada  jiwamu,

bukan di hatimu,

dan bukan juga pada  ruhmu.

oh,,

betapa indanya ini,

bagi yang mengerti.


Respon

  1. Salaamm..,,

    amat bagus, DIAMANAKAH DIA BERSEMAYAM??

  2. salam..

    sdr anugerah,,

    harap baca perlahan-lahan

    tulisan itu,,

    kerna jawapannya ada di situ,

    semoga ketemu.

  3. Salaam Alaika’

    Bersemayam Di Hati?
    atau di ‘Arsy?

    • salam,,

      allah itu maha meliputi segala sesuatu,,

      ya,, pasti ente tidak puas dengan jawapan ini,,

      jawapan kepada persolan semacam ini,,
      ente sendiri yang perlu mendapatkan jawapannya.

      ana hanya dapat memberikan hint (kiasan saja).

      jawapannya sudah ada dalam tulisan di atas.

      enter kena analisis sendiri.

      • mohon penjelasan untuk kita yang awam…tata cara menuju kematian itu,mengingat kita juga hidup dlm dimensi ini..terima kasih…

  4. Salam Haji

    terimakasih atas sarannya

  5. sungguh

    Laa Illaha ilallah—–>Tiada ciptaan, tiada Alam, Tiada yang Maujud, tiada sifat, tiada, Semuanya, tiada saya, tiada apa-apa..

    kecuali hanya ALLAH

    • Biar faham kan betul2 >>>>sekira nya membuat akan kenyataan.

      tahu kah anda >>apa ramuan ataau intipati nya ….LAA ILLAHA ILALLLAH ….ITU/

      Sekiranya tiada sifat …..maka ….apa itu ..Jalal ..Jamal.. Kahar….Kamil..???

  6. salam..sungguh benar kata saudara..yang merasai akan mengerti indahnya..duduknya Aku tiada bertempat..meliputi segala yang ada..pada rasa yang tercipta Aku maha indah dan tak terperi lazat kehadiran Nya.

  7. Dia itu aku..aku itu Dia…
    tp adanya aku????
    tidak!!!!cuma Dia……………..
    DIA…DIA…Dia…Dia…..tiada aku…

  8. Ketika sunyi diri , berwacanalah diri di dalam diri. Padamu kasih. Satukan aku dengan kalimah. Berkasih -kasihan dijalanmu. Jelas dan menjelaskan. Menerima cinta sebagaimana firman ……. Akulah yang menjadi telinganya untuk mendengar, matanya untuk melihat dan lidahnya untuk berkata.

  9. MENETES AIR MATA KU MELIHAT TULISAN INI

  10. Dia pun tiada..yang ada hanya Aku..

  11. Assalamualikum, Saya Faisal dari Batam, Minta Izin Copy paste untuk dibaca dan dipahami sekaligus. kalau boleh diamalkan.

  12. semua itu cuma cerita… KESIMPULANNYA sekarang : BAGAIMANA FI’ILNYA / JALANNYA…??? dr segala yg kita zahir lisankan tsb, apakah kita sdh mampu mengerti, mengetahui, memahami serta merasakan setiap apa yg keluar dr kedua belah bibir kita ini…???

  13. indahnya…. 🙂

  14. assalamualaikum tuan hajirikhusyuk,

    mohon tuan hadir di bicarasufi.com/bsc
    moga2 diteruskan apa yg tuan mulai.. insyallah

  15. Ass wr wb
    Saudaraku hajirikhusyuk, saya ada kitab darun nafis,ingin rasanya berbagi untuk pembaca di blog ini agar dapat dikaji bersama-sama.
    Mohon kirim email saudaraku hajirikhusyuk ke saya nikysinten@gmail.com agar saya dapt kirim kitab tersebut ke saudara

    Wass wr wb

  16. Mengapa sepi tanpa berita.

  17. Jika yakin dihati tiada
    Melata mencari jawaban diluar jiwa
    Senjata diacu tuju tak kena
    Kerna hak sejati tiada disana.

    Setelah puas langit dan bumi dijelajah
    Setelah keringat kering sudah
    Setelah darah mengalir lemah
    Setelah akal bingung gundah
    Setelah jiwa tiada maya dan upaya
    Tika itulah hati kan berkata-kata.

    Mana lagi harus ku pergi?
    Siapa lagi harus ku cari?
    Apa lagi yang harus ku tiliki?

    Ya tuhan yang maha perkasa!
    Tunjukilah pada diri
    Mana yang palsu dan mana yang hakiki
    Tiada sanggup ku tabahi lagi.

    Demi masa yang memamah usia
    Demi jiwa yang meronta-ronta
    Demi hakikat yang sejati esa
    Sungguh-sungguh aku dekat!

    Selama hidup tiada peduli
    Selama usia dikau hindari
    Selama diri mengangkat nafsi
    Selama itulah dikau ku caci.

    Saban detik ku hadir
    Tiada pernah ku mungkir
    Namun insan mudah lupa
    Didepan mata masih buta dijiwa.

    Diri sendiri disanggah
    Diri sendiri dihujah
    Siapa lagi yang harus ku percaya
    Jika tidak yang bersemayam didalam jiwa.

    Oh nurani yang bersinar
    Ku pohon maaf ampun disiar
    Jika aku lupa lagi
    Mohon diingat dan disejati kembali.

    Hening malam bagai berbisik
    Risalah dihulur menyampai risik
    Sungguh ku malu pada yang ku tilik
    Kesal jiwa pasrah ku diculik.

    Bawalah ku pergi ke lelangit hati
    Ingin saja ku memeri
    Tiada sanggup ku terpisah diri
    Setelah yakin ku miliki.

  18. assalamualaikum,,, jika tiada mati tiadalah diri ini..

  19. Salam,,,
    Pucuk pakuk, tanam di tanah sebrang
    Tuntut aku carik aku, aku ade di tanah terang.

  20. as wr wb. . . luar biasa pak haji makasi infonya yg bgti indah…smg semua kita.bisa mengosongkan diri kita semua .dan semoga pak haji sehat selalu serta teman teman yg baca tulisan ini.amin

  21. as wr wb . . . sungguh pemahaman yg sangat mendalam
    jikala boleh ku belajar dan memahami tentang mengosongkan fikiran , jiwa ,agar ku bisa melihat allah di kekosongan itu karna singgasana allah ada pada kekosongan fikiran dan jiwa itu , mohon bimbingannya tentang cara mengosongkan fikiran dan jiwa, bisa di artikan mati sebelum mati.
    mohon jawabannya pak haji ..????? ……………

  22. pak haji saya minta izin …copy .tulisan pak haji mengembalikan saya ketika saya mengamalkan amalan sufi dlm alfathah…….semuanya terang nampak kelihatan jelas …..terasa sungguh kerinduan pada pencinta atas segala sifat sifatnya yang maha terbilang . seumpama mata saya ibarat si jbirail fataldahllah kelajuan melihat seluruh isi alam baik terdahulu dan kemudian hari baik yg hidup serta yang telah pergi ….tapi saya ketika itu terjurus pada ahli keluarga dan tanggungan saya ………..seluruh air mata kecucuran ..seluruh bulu roma terdiri ..seluruh sendi sendi saya lemah longlai dan seluruh fikiran saya pasrah akan betapa terlalu kerdil dan dosanya..saya…………kerinduan saya pada allah …..lebih segalanya .sehingga saya menaip ni ,,seluruh bulu roma tangan saya berdiri……terikasih pak . assalamualaikum…..


Tinggalkan komen

Kategori